TEMPO.CO, Kupang - Aparat kepolisian di Nusa Tenggara Timur mulai memantau pergerakan organisasi Gerakan Fajar Nusantara atau Gafatar yang menyebar di sejumlah di Pulau Flores. Organisasi ini mulai merambah ke tiga kabupaten di NTT, yakni Flores Timur, Lembata, dan Ende.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol Linmas) NTT, Sisilia Sona, mengatakan organisasi Gafatar di NTT tidak terdaftar di lembaganya. "Saya juga baru dengar organisasi itu. Jadi aktivitas organisasi tersebut menyimpang," katanya kepada wartawan di Kupang, Jumat, 1 Juni 2012.
Gafatar, organisasi yang tidak terdaftar di Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol Linmas), disebut-sebut identik dengan Negara Islam Indonesia.
Gafatar adalah organisasi yang identik dengan gerakan NII, sehingga diminta kepada Kaban Kesbanpol Linmas di seluruh wilayah NTT untuk lebih berhati-hati dan melakukan pengawasan secara ketat.
Kapolres Ende, Ajun Komisaris Besar Musni Arifin, mengatakan sudah memantau gerakan organisasi tersebut. Polisi telah mendapat delapan pengurus yang berada di kabupaten Ende dan sedang melakukan identifikasi.
Kapolres Lembata, Ajun Komisari Besar Martin Johanes, mengakui bahwa organisasi Gafatar tersebut ada di Lembata. Institusinya telah melakukan penyelidikan terhadap organisasi itu.
“Kami juga akan terus memantau pergerakan anggota organisasi tersebut di Kabupaten Lembata,” katanya.
YOHANES SEO