Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

8 Kuda Kavaleri Ikut Kawal Kirab Putri Sultan

image-gnews
Rombongan kereta Kraton Yogyakarta bersiap menjemput KPH Yudanegara di Regol Magangan, Kraton Yogyakarta, Minggu (16/10). KRT H Jatiningrat dan KRT Yudahadiningrat berangkat menjemput pengantin putra di Ndalem Mangkubumen untuk nyantri di Kraton dengan menaiki kereta. ANTARA/Noveradika
Rombongan kereta Kraton Yogyakarta bersiap menjemput KPH Yudanegara di Regol Magangan, Kraton Yogyakarta, Minggu (16/10). KRT H Jatiningrat dan KRT Yudahadiningrat berangkat menjemput pengantin putra di Ndalem Mangkubumen untuk nyantri di Kraton dengan menaiki kereta. ANTARA/Noveradika
Iklan

TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Delapan ekor kuda dari Detasemen Kavaleri Pusat Kesenjataan Kavaleri Komando Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat Bandung dilibatkan dalam kirab pengantin. Armada tempur ini turut memeriahkan prosesi perkawinan putri bungsu Sultan Hamengku Buwono X, Selasa, 18 Oktober 2011.

Kirab pasukan kavaleri tersebut akan digelar sore ini mulai pukul 15.30 WIB. Berangkat dari Keraton Yogyakarta menuju Bangsal Kepatihan. Kuda-kuda tersebut telah tiba di Yogyakarta pada 12 Oktober lalu dan siap mengangkut pasangan pengantin Gusti Kanjeng Ratu Bendara dan Kanjeng Pangeran Haryo Yudanegara.

"Total ada 28 kuda, yang 8 ekor dari kavaleri, sisanya kuda Keraton dan kuda Persatuan Olahraga Berkuda Indonesia Cabang Yogyakarta," kata perawat kuda Keraton, Purwanto, kepada Tempo di Museum Kereta Keraton Yogyakarta.

Ada perbedaan antara kuda kavaleri dan kuda Keraton. Kuda dari Bandung posturnya lebih pendek, sedangkan kuda dari Keraton lebih tinggi. Kuda dari kavaleri bertugas menarik kereta Kyai Jong Wiyat, kereta yang akan membawa Bendara dan Yudanegara. Kereta tersebut ditarik empat ekor kuda. "Dipilih kuda yang lebih kecil. Kalau pakai kuda besar bisa bubrah (berantakan)," kata Purwanto.

Kuda-kuda kavaleri merupakan jenis kuda keturunan Arab dan Jerman. Warnanya putih dan berdarah dingin. Sedangkan kuda Keraton berasal dari Australia dan berdarah panas. Jenis kudanya dhawuk dengan warna kelabu dan jangrem dengan warna cokelat kemerahan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara kuda-kuda dari Keraton rencananya akan ditunggangi pasukan kavaleri TNI AD dan penari beksan (tari) Lawung Ageng. Para penari Lawung Ageng terdiri dari laki-laki yang berjumlah 14 orang.

Kusir kereta Kyai Jong Wiyat, Raden Lurah Kliwon Roto Diwiryo, mengaku sudah mengenal baik kuda-kuda dari Bandung itu. Meskipun kuda-kuda itu baru tiba beberapa waktu lalu. Menurut Roto, kuda-kuda dari Bandung tersebut selama ini biasa digunakan Keraton. "Sudah empat kali ini," katanya.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

4 hari lalu

Yogyakarta International Airport atau bandara YIA di Kulon Progo. Dok. Istimewa
Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.


Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

12 hari lalu

Raja Keraton Yogya Sri Sultan HB X saat melaunching Museum Kereta Keraton Yogyakarta yang kini berganti nama menjadi Kagungan Dalem Wahanarata Selasa (18/7). Dok.istimewa
Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.


Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

38 hari lalu

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X (kiri) dan  Wakil Gubernur DIY Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan usai pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY di Istana Negara, Jakarta, Senin 10 Oktober 2022. Presiden Joko Widodo melantik Sri Sultan Hamengku Buwono X dan KGPAA Paku Alam X sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIY masa jabatan 2022-2027 sesuai dengan Undang-Undang No. 13/2012 tentang Keistimewaan DIY. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.


60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

43 hari lalu

Tarian Beksan Trunajaya membuka Pameran Abhimantrana, Upacara Adat Keraton Yogyakarta yang digelar 9 Maret hingga 25 Agustus 2024. (Dok. Istimewa)
60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

Penetapan Hari Jadi DI Yogyakarta merujuk rangkaian histori berdirinya Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat


Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

45 hari lalu

Tarian Beksan Trunajaya membuka Pameran Abhimantrana, Upacara Adat Keraton Yogyakarta yang digelar 9 Maret hingga 25 Agustus 2024. (Dok. Istimewa)
Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

Keraton Yogyakarta selama ini masih intens menggelar upacara adat untuk mempertahankan tradisi kebudayaan Jawa.


Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

59 hari lalu

Tradisi Ngapem Ruwahan digelar warga di Yogya sambut Ramadan. (Dok. Istimewa)
Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta mengajak saling memaafkan dan persiapan mental sebelum ibadah puasa Ramadan.


Safari Politik Hadi Tjahjanto Usai Jadi Menko Polhukam: Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X

26 Februari 2024

Menko Polhukam yang baru dilantik, Hadi Tjahjanto berjabat tangan dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. TEMPO/Subekti.
Safari Politik Hadi Tjahjanto Usai Jadi Menko Polhukam: Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X

Usai dilantik menjadi Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto langsung melakukan sejumlah safari politik. Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X.


Malioboro Lengang saat Pemilu, Sultan HB X Beri Pesan untuk Capres-Cawapres dan Pendukungnya

14 Februari 2024

Kawasan Titik Nol Kilometer, ujung Jalan Malioboro Yogyakarta tampak lengang saat pelaksanaan Pemilu pada Rabu siang, 14 Februari 2024. (Tempo/Pribadi Wicaksono)
Malioboro Lengang saat Pemilu, Sultan HB X Beri Pesan untuk Capres-Cawapres dan Pendukungnya

Susana berbeda terlihat di kawasan wisata Kota Yogyakarta saat Pemilu. Kawasan yang biasanya ramai oleh wisatawan tampak lengang.


Istana Bilang Jokowi Selalu Terbuka untuk Bertemu Megawati

13 Februari 2024

Presiden Joko Widodo (kedua kiri) bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X (kedua kanan) bersama istri Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas di Keraton Yogyakarta, Senin, 2 Mei 2022. ANTARA FOTO/HO/Biro Pers Setpres/Lukas
Istana Bilang Jokowi Selalu Terbuka untuk Bertemu Megawati

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan Jokowi terbuka bertemu Megawati untuk kebaikan dan kemajuan bangsa.


Diwarnai Berbagai Aksi Jelang Pemilu, Sultan HB X Dorong Warga Jaga Yogyakarta Tetap Adem

12 Februari 2024

Gubernur DIY Sri Sultan HB X saat deklarasi damai Pemilu 2024 di Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Diwarnai Berbagai Aksi Jelang Pemilu, Sultan HB X Dorong Warga Jaga Yogyakarta Tetap Adem

Gerakan menjaga Yogyakarta damai dalam Pemilu 2024 telah dirintis Sultan Hamengku Buwono X sejak Oktober lalu.