TEMPO Interaktif, Subang - Ribuan rumah di 4 kecamatan wilayah Pantai Utara Pamanukan, Kabupaten Subang terendam banjir luapan sungai Cigadung. Ribuan hektar sawah juga ikut terendam setinggi hingga 1 meter.
Kecamtan yang terkepung banjir tersebut adalah, Kecamatan Pamanukan, Pusakanagara, Sukasari dan Legon Kulon.
Jaja, seroang warga Desa Pamanukan Hilir, mengatakan, banjir dipicu curah hujan yang tinggi di wilayah Pantura dan selatan Subang selama dua hari terakhir. "Jika curah hujan tinggi di selatan, sungai Cigadung dipastikan meluap," kata Jaja, saat ditemui di lokasi banjir, Selasa (18/1).
Ia belum beringsut dari rumahnya meski udah digenangi air setinggi 70 sentimeter. Perabotan rumah tangga dan dapurnya sudah diamankan. "Nanti kalau tinggi genangannya sudah mencapai satu meteran mungkin saya mengungsi," kata Jaja.
Rukendi, Camat Pamanukan mengatakan banjir sudah merendam seluruh desa. "Termasuk kota Pamanukannya pun terendam," kata Rukendi. Rendaman yang paling parah terjadi di Desa Mulyasari yang merendam 3.000-an rumah warga. Banjir tak hanya disebabkan meluapnya sungai Cigadung tapi juga luapan kali Semak.
Baca Juga:
Camat Pusakanagara, Ela, mengatakan banjir sudah merendam 1.505 rumah dan 720 hektare areal tanaman padi berusia rata-rata 60 harian serta 62 hektare tambak. Sedangkan banjir yang terjadi di Kecamatan Legon Kulon disebabkan rob.
Para camat yang wilayahnya terkena banjir, mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak Pemkab Subang dan Palang Merah Indonesia untuk menyiapkan lokasi penampungan dan dapur umum. "Kami sudah inventarisir semua data rumah dan jumlah warga yang kebanjiran," kata Kusdinar, Sekretaris PMI Kabupaten Subang.
Pihaknya, kini sedang menyiapkan bantuan yang sangat diperlukan warga. "Bantuan sudah disiapkan, berupa mi instan dan beras," kata Kusdinar yang juga Kepala Bagian Sosial Pemkab Subang itu.
NANANG SUTISNA.