TEMPO.CO , Denpasar: Sepekan sebelum terbunuhnya Angeline, 8 tahun, 16 Mei 2015, tersangka Agustae Hamdai mengaku disuruh Margriet Christina Mugawe (sebelumnya disebut Margareth), ibu angkat Angeline, untuk menggali lubang di bawah kandang ayam sekitar pekarangan rumah. Haposan Sihombing, pengacara Agustae, mengatakan awalnya di bawah kandang ayam itu sudah ada lubang.
Tujuan memperluas lubang tersebut, menurut Haposan, sebagai tempat pembuangan sampah hasil rumah tangga. "Agustae disuruh memperdalam lubang itu lagi oleh ibu angkat Angeline dengan kedalaman 40-50 sentimeter," kata pengacara yang ditunjuk Kepolisian Resor Kota Denpasar untuk mendampingi Agustae di markas Polresta Denpasa, Bali, Jumat, 12 Juni 2015.
Belakangan, di dalam lubang itulah Kepolisian menemukan jasad Angeline dalam keadaan membusuk pada Rabu, 10 Juni 2015. Meski lubang cukup sempit, kepada penyidik Agus mengaku menekuk tubuh Angeline agar muat di dalam lubang itu. Kemudian jenazah ditutup menggunakan keranjang dan bambu serta daun pisang. "Tujuannya biar tidak tahu orang," kata Haposan.
Haposan menambahkan, proses penggalian lubang itu dilakukan Agus seorang diri menggunakan cangkul pada 16 Mei pukul 20.00 WITA. Di saat yang bersamaan, kata Haposan menirukan hasil penyidikan polisi, Margriet sudah tertidur di kamarnya. Menurut Haposan, pada pukul 22.00 WITA Margriet melapor ke polisi bahwa ia kehilangan Angeline.
Saat ditanya alasan Margriet yang sudah dalam posisi tidur, kemudian bangun dan melaporkan hilangnya Angeline ke polisi, Haposan menjawab tidak tahu. Setelah Margreit melapor, Agus tetap tinggal di rumah tersebut hingga 24 Mei 2015. Setelah itu, kata Haposan, pada 25 Mei Agus diusir oleh Margriet tanpa menyebutkan alasan pengusiran itu.
Kepala Polresta Denpasar Komisaris Besar Anak Agung Made Sudana menegaskan, sampai pemeriksaan Jumat, 12 Juni 2015, belum ada bukti dan saksi yang cukup kuat untuk menetapkan status tersangka pada Margriet. Soal penemuan lubang galian yang diduga terkait upaya menutupi lubang untuk mengubur Angeline, kata Sudana, untuk menutup kotoran ayam.
Angeline dinyatakan hilang sejak 16 Mei 2015. Polisi akhirnya menemukan bocah cantik ini terkubur membusuk di bawah pohon pisang di pekarangan rumahnya pada 10 Juni lalu. Jasadnya dibalut kain seperti seprei berwarna terang yang telah bercampur dengan warna tanah. Polisi juga menemukan tali dan boneka yang dikubur beserta Angeline.
AVIT HIDAYAT | BC