TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh melontarkan sejumlah sindiran dalam acara penutupan Rakernas Partai NasDem yang digelar di JCC Senayan, Jakarta pada Jumat, 18 Juni 2022. Di antaranya, Surya mengkritik pemerintahan Presiden Jokowi dalam penanganan masalah kelangkaan dan mahalnya minyak goreng yang tak kunjung selesai.
"Negara dengan salah satu produksi minyak yang terbesar, tapi kita kesulitan minyak goreng berbulan-bulan. Ini sebuah hal yang bisa membuat hati kita bertanya-tanya, apa yang salah? Urusan tetek-bengek seperti ini saja memerlukan waktu yang terlalu lama untuk penyelesaiannya," ujar Surya di lokasi Rakernas, JCC Senayan, Jumat, 18 Juni 2022.
Menurut Surya, sumber daya alam yang berlimpah dan sumber daya manusia yang memadai semestinya menjadi modal besar bagi bangsa Indonesia untuk berkembang.
"Tetapi realitas kehidupan yang ada dalam interaksi sosial membuat kita harus bisa menerima fakta objektif yang ada, kita masih jauh dari harapan," ujar dia.
Melalui Partai NasDem, Surya menawarkan agar seluruh masyarakat ikut dalam gerakan perubahan.
"Esensi gerakan perubahan itu adalah perubahan sikap mental dari seluruh apa yang kita miliki," ujar dia.
Dia juga menyindir adanya praktek politik kesombongan. Menurut dia, NasDem tak akan merasa menjadi partai politik yang paling hebat sendiri.
"Kami tahu diri karena masih punya banyak kelemahan, kami masih kurang persyaratan, tapi kami berikhtiar. Kami menjaga komunikasi kepada seluruh komponen masyarakat secara lebih bijak, secara lebih luwes. Jadi buang itu praktik kesombongan, merasa hebat sendiri, merasa paling mantap sendiri, itu bukan NasDem. Ada urusan apa?," ujar Surya
Dalam penutupan Rakernas NasDem kemarin malam, Surya Paloh membacakan tiga nama calon presiden rekomendasi partainya, yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Surya menyebut, tiga nama tersebut dinilai merupakan kader terbaik bangsa dan diharapkan bisa membawa kemajuan bangsa di kepemimpinan mendatang.
Setelah Rakernas merekomendasikan tiga nama tersebut, Surya Paloh akan membangun koalisi dengan partai politik lainnya. Pasalnya, NasDem saat ini tak memenuhi syarat ambang batas pencalonan presiden atau Presidential Threshold.
Baca: Ganjar Pranowo Respon Hasil Rakernas Nasdem: Mengerjakan Tugas Gubernur Dulu