TEMPO Interaktif, Karanganyar:Polres Karanganyar membongkar sindikat penipuan dengan modus penggandaan uang dan pemalsuan uang asing. Empat orang pelaku Sabtu (24/4) ditangkap beserta sejumlah barang bukti.Dua peti berisikan uang pecahan seratusan ribu yang dikemas dalam segel dan lima travel bag yang isinya serupa diamankan aparat. Selain itu, segepok mata uang asing palsu serta 21 kilogram batangan emas yang diragukan keasliannya. "Total nilainya mencapai Rp 63 miliar," kata Kapolwil Surakarta, Komisaris Besar Yotje Mende, di Mapolres Karanganyar, Senin (30/4).Keempat tersangka yang telah ditangkap adalah Hartono (43), warga Kebangarum, Mranggen, Demak. Ia ditangkap di rumah kontrakannya di Jalan Palem I Nomor 16 Baturan, Colomadu, Karanganyar, bersama dua peti dan lima travel bag berisikan gepokan uang senilai Rp 100 juta terbungkus plastik yang bertuliskan Australia. Ketika polisi meneliti bundelan uang tersebut, ternyata hanya pada bagian muka dan belakangnya yang berisi uang asli Rp 100-an ribu.Hartono mengaku barang tersebut titipan dari Daryanto (44) warga Jalan Srigunting 7 RT 6/11 Gremet, Solo, dan Sri Haryanto (51), warga Ngringo RT 2/3 Jaten, Karanganyar. Barang terbanyak diakui sebagai miliki Endang Sulistyaningsih (48) warga Randugunting RT 2/I, Tamanmatur, Prambanan, Sleman."Ketika polisi menangkap ketiganya, di rumah Endang ditemukan satu peti lagi, tetapi sudah tidak ada isinya, hanya komputer. Tetapi di rumah Endang ditemukan mata uang asing palsu, yakni mata uang Brasil sebanyak Rp 35 Juta dan 21 batang benda mirip emas," kata Ajun Komisaris Besar Rikwanto, Kapolres Karanganyar.Menurut Kapolwil, meski sampai kini belum ada laporang adanya korban penipuan penggandaan uang, namun para tersangka ini dapat dijerat dengan pasal penipuan. Ia juga menengarai para tersangka ini memiliki kaitan dengan sindikat pembuat uang palsu, karena ada barang bukti satu bundel mata uang Brasil dalam pecahan 5.000 yang nilainya Rp 35 juta.Imron Rosyid