TEMPO Interaktif, Kendari:Kecaman atas penyerbuan kantor Majalah TEMPO terus bermunculan. Kali ini, Forum Solidaritas Wartawan Sultra (FSWS) menuntut agar Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara membatalkan kerjasama dengan Tomy Winata yang ditandatangani awal Maret lalu. Tuntutan tersebut disampaikan FSWS dalam suatu aksi yang diikuti sekitar 50 wartawan di daerah itu, Jumat (14/3). Tomy Winata pada 4 Maret lalu menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk berinvestasi di provinsi Sulawesi Tenggara. Dia akan menanam investasi sebesar satu triliun rupiah. Bahkan di tahap pertama, Tomy telah menyalurkan Rp. 300 miliar untuk mengembangkan segala jenis usaha. Koordinator FSWS, Hasrul mengatakan, insan pers di Sulawesi Tenggara merasa khawatir kasus yang menimpa TEMPO bakal terulang di Kendari. Kalau Tomy bikin usaha di sini, bagaimana kalau pers di Kendari mengkritiknya? kata Hasrul. Mereka yakin Tomy akan mengerahkan premannya juga untuk menyerbu kantor pers bersangkutan. Kekhawatiran Wartawan Sultra itu memang wajar. Tomy Winata selalu mendapat perlakuan istimewa oleh aparat kepolisian di daerah tersebut. Saat bos Artha Graha itu berkunjung pertama kalinya di Kendari pada 15 Januari 2003 lalu, baru mendarat di bandara Wolter Monginsidi saja sudah disambut bak pejabat negara. Selain Kapolda Sultra, Brigjen Tengku Ashikin Husein, puluhan polisi dan satu unit mobil Forerider mengawal sang tamu itu hingga tiba di hotel. Bahkan selama menginap di Hotel Al Mayra, belasan polisi dikerahkan untuk menjaga hotel itu. (Dedy Kurniawan Tempo News Room)
Berita terkait
Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya
1 menit lalu
Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya
Penyebab fast charging tidak berfungsi dapat diakibatkan oleh beberapa hal. Salah satunya karena port pengisian daya rusak. Ketahui cara mengatasinya.