PT Kereta Api Rugi Rp 100 Juta Akibat Lumpur Lapindo
Reporter
Editor
Selasa, 3 April 2007 14:00 WIB
TEMPO Interaktif, Surabaya: PT Kereta Api Indonesia merugi hingga Rp 100 juta per hari akibat lumpuhnya jalur rel kereta api Surabaya-Bangil yang menjadi akses menuju Malang dan Jember-Banyuwangi. Ini akibat semburan lumpur liar Lapindo Brantas Inc tak terkendali.Juru bicara PT Kereta Api Daerah Operasi VIII Surabaya, Sudarsono mengatakan, luberan lumpur mengakibatkan 40 perjalanan kereta api reguler batal sejak Senin (2/4). Ini meliputi perjalanan kereta api penumpang dan angkutan bahan bakar minyak dari stasiun Benteng Surabaya menuju Malang. Karena itu, kata dia, dalam dua hari ini kerugian di pihaknya mencapai setidaknya Rp 200 juta. "Kami belum tahu kepada siapa kerugian ini akan kami klaim," katanya.Kini kereta yang masih beroperasi di jalur ini adalah kereta api komuter Surabaya-Porong. Ada 16 perjalanan kereta api komuter dalam sehari. Namun, jika ternyata untuk mencapai stasiun Porong tidak memungkinkan akibat tinggginya genangan lumpur, maka perjalanan kereta api komuter dari Surabaya hanya sampai Tanggulangin, stasiun sebelum Porong dari arah Surabaya.Sudarsono juga mengungkapkan, lumpuhnya jalur Porong mengakibatkan kereta api Mutiara Timur jurusan Surabaya-Banyuwangi harus memutar melewati Kertosono-Kediri-Tulungagung-Blitar-Malang-Bangil dan Jember-Banyuwangi. Dari arah sebaliknya, Mutiara Timur setelah sampai Bangil harus memutar ke arah selatan, yakni Malang-Blitar-Tulungagung-Kediri-Kertosono dan berlanjut ke Gubeng Surabaya.Karena harus memutar, maka perjalanan memerlukan waktu 3 hingga 4 jam lebih lama untuk mencapai Kertosono atau 5 hingga 6 jam ke Surabaya dari arah Bangil dan sebaliknya. Kereta api Logawa yang melintasi rute Purwokerto-Jember juga harus berhenti di Stasiun Gubeng Surabaya. Dari stasiun ini, Logawa langsung balik ke Purwokerto. "Penumpang kami yang harus memikul akibat lumpur ini," kata dia. Sunudyantoro