TEMPO Interaktif, Surabaya: Sejumlah sekolah di sepanjang aliran Kali Brantas, Surabaya dilibatkan memantau pencemaran di Kali Brantas. Direktur Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah Ecoton, Prigi Arisandi yang menggagas kegiatan ini mengatakan, jaringan pemantau ini melibatkan guru dan siswa yang mewakili kondisi lingkungan berbeda. Sejumlah sekolah di Batu yang mewakili kawasaan hulu Kali Brantas. "Sedang sejumlah sekolah di Mojokerto, Gresik, Sidoarjo dan Surabaya mewakili kondisi hilir yang penuh pencemaran," katanya, Kamis (29/3).Kegiatan ini mendapat dukungan dari Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia yang didirikan oleh bekas Menteri Lingkungan Hidup Emil Salim. Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan SMP Muhammadiyah 2 Taman, Sidoarjo, Hadi Ul Ichsan mengatakan, jaringan pemantau ini sangat mendukung pembelajaran anak tentang lingkungan hidup. "Ini sekaligus menjadi tanggungjawab setiap masyarakat untuk ikut menjaga kelestarian ekosistem Kali Brantas," katanya.Selain itu, kata dia, juga untuk wadah untuk menumbuhkan kepedulian anak pada lingkungan hidup. Sekolah juga mengikutserkan anak sejak dini untuk ikut memikirkan tanggungjawab terhadap air yang menjadi sumberdaya alam.Untuk menjalankan kegiatan ini, Ecoton mendidik 10 guru dan 30 orang siswa dari 10 sekolah. Mereka berasal; dari SMPN 1 Kedamean, SMAN1 Driyorejo, SMAN1 Wringinanom dan SMPN 1 Wringinanom Gresik. Batu melibatkan SMP PGRI 2 Batu dan SMU Muhammadiyah 3 Batu. Untuk Sidoarjo, yang tergabung adalah SMA Wachid Hasyim 2 Sepanjang dan SMP Muhammadiyah 2 Taman, sedang Surabaya adalah SMAK St Stanislauss Kalijudan dan SMA Al Falah Ketintang.Mereka juga melakukan penelitian bersama untuk melihat kualitas dan kuantitas sumber-sumber mata air. Selanjutnya, kata Prigi, mereka melakukan penelitian secara berkala pada sungai dan sumber-sumber air di tempat masing-masing. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di sepanjang kali lereng Penanggungan disebutkan bahwa telah terjadi penurunan jumlah spesies biota air dari hulu menuju hilir. Sunudyantoro
Tim Ekspedisi Sungai Nusantara Temukan Sungai Siak Tercemar Klorin dan Fosfat
4 Juli 2022
Tim Ekspedisi Sungai Nusantara Temukan Sungai Siak Tercemar Klorin dan Fosfat
Penelitian Tim Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) menemukan fakta bahwa Sungai Siak di Riau tercemar bahan kimia klorin dan fosfat. Penelitian ini dilakukan ESN bersama dengan Mahasiswa Pecinta Alam Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Riau dan Badan Teritori Telapak Riau pada 1 - 3 Juli 2022.