TEMPO Interaktif, Surakarta:Bulog Subdivre III Surakarta mengakui gagal menekan harga beras yang belakangan ini meroket. Sebanyak 400 ton beras digelontorkan di sejumlah pasar, namun tak mempengaruhi harga beras turun."Harganya masih tetap tinggi, operasi pasar murni terus kami lakukan tetapi hanya menjadi alternatif masyarakat untuk mendapatkan beras yang lebih murah, Belum bisa menekan atau mempengarhui harganya," kata Achmad Arief, Kepala Bulog Subdivre III Surakarta kepada Tempo, Rabu (14/2)Arief akan menambah jumlah beras yang dijual dalam operasi pasar. Jika sebelumnya setiap hari rata-rata Bulog mengeluarkan 50 ton, saat ini sedang dipertimbangkan menjadi 70-80 ton per hari. Harga penjualan ditetapkan tetap pada Rp 3.700 per kilogram. "Khusus untuk operasi pasar di wilayah Surakarta disediakan 5.000 ton," ujarnya.Menurut Arief, di gudang Bulog Sub Divre III Surakarta masih tersedia 25 ribu ton. Diperkirakan stok itu akan habis pada Juni mendatang. Sebagian persediaanberas Bulog tersebut untuk penyaluran kepada warga miskin yakni 20 ribu ton dan selebihnya untuk memenuhi permintaan operasi pasar. "Stok beras mulai mendapatkan pasokan diperkirakan Maret sudah ada beras dari petani yang masuk," kata dia. Imron Rosyid