TEMPO Interaktif, Solo:Departemen Kesehatan harus segera melakukan tindakan darurat untuk mengantisipasi permasalahan kesehatan warga Jakarta pasca banjir. Jumlah pasien dan jenis penyakit yang menyerang korban banjir diperkirakan akan terus bertambah. Ketua Komisi Kesehatan DPR Ribka Tjiptaning menilai pemerintah sebenarnya sudahgagal dalam penanganan kesehatan para pengungsi korban bencana. "Selalu saja alasan yang digunakan karena keterbatasan tenaga medis, padahal itu tidak betul," kata Ribka di Solo, Kamis (8/2). Menurut Tjiptaning tanpa tindakan darurat dari Departemen Kesehatan, hampir bisadipastikan akan semakin banyak korban yang berjatuhan pasca bencana banjir Jakarta. Dia mengatakan tindakan darurat yang harus segera dilakukan adalah memanggil seluruh dokter muda untuk terjun ke daerah bencana. "Alasannya selama ini Menkes selalu bilang tenaga medis yang terbatas,” kata dia. Padahal jumlah lulusan dokter itu ribuan orang. Ribka memperkirakan, dari universitas swasta saja setahun 3.000 orang belum yang negeri. Kalau Depkes tanggap, dokter-dokter ini seharusnya bisa dilibatkan. Menurut Ribka, Menteri Kesehatan tidak memiliki kemampuan untuk mengelola sumber daya di bidang kesehatan yang membuat setiap kali ada bencana, mobilisasi resources pun tidak dapat berjalan. Peran lembaga swadaya masyarakat justru lebih menonjol saat bencana banjir dalam hal mengurusi pengungsi yang mengalami masalah kesehatan. "Kalau memang kekurangan tenaga medis, kenapa tidak membuat terobosan misalkan menjadikan penanganan bencana itu sebagai pengganti PTT bagi dokter yang belum mendapatkan ijin praktek," kata dia. Imron Rosyid