TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek meminta Badan Narkotika Nasional (BNN) segera mengidentifikasi kandungan paracetamol cafein carisoprodol atau PCC yang beredar di Kendari, Sulawesi Tenggara. Permintaan ini menyusul adanya puluhan pelajar dan pegawai yang dibawa ke rumah sakit setelah mengkonsumsi PCC.
“Jika ini terbukti zat psikotropika, Kemenkes mengingatkan masyarakat berhati-hati terhadap NAPZA yang mengganggu kesehatan. Kami juga berharap BNN menginvestigasi secepatnya,” kata Nila dalam keterangannya, Kamis, 14 September 2017.
Baca: Kasus PCC di Kendari, 5 Perempuan Ditangkap
Jika PCC telah terbukti berbahaya, Nila meminta BNN menetapkan PCC sebagai zat adiktif sehingga masyarakat mengetahui zat tersebut tak boleh dikonsumsi. “Obat-obatan terlarang dan zat adiktif sangat membahayakan dan merugikan remaja sebagai aset masa depan bangsa," ujarnya.
Dalam pantauan kementerian, hingga 14 September 2017, pukul 14.00 WIB, terdapat 60 korban penyalahgunaan obat-obatan yang dirawat di tiga rumah sakit. Rumah Sakit Jiwa Kendari menangani 46 korban, Rumah Sakit Kota Kendari (9), dan Rumah Sakit Provinsi Bahteramas (5). Dari 60 korban tersebut, ada 32 korban rawat jalan, 25 korban rawat inap, dan 3 orang dirujuk ke RS Jiwa Kendari.
Baca: Kasus Narkoba di Kendari, Seorang Pelajar SD Tewas
Menurut Nila, para korban yang rata-rata berusia 15-22 tahun mengalami gangguan kepribadian dan gangguan disorientasi setelah mengkonsumsi obat-obatan seperti Somadril, Tramadol, dan PCC. "Mereka mengalami gejala gangguan mental," katanya. Bahkan salah satu korban yang masih berusia anak-anak meninggal dunia setelah mengkonsumsi obat tersebut.
Kasus penyalahgunaan PCC ini mencuat berawal dari video yang diunggah warga Kendari di laman Facebook pribadinya pada Rabu, 13 September 2017. Sekitar 50 pelajar dan pegawai dirawat di sejumlah rumah sakit karena mengalami gejala gangguan mental setelah mengkonsumsi Somadril, Tramadol, dan PCC. Secara serampangan, ketiga jenis obat itu juga dikonsumsi bersama dengan minuman keras oplosan.
ALFAN HILMI
Berita terkait
KPK Tahan Tersangka Korupsi APD Ahmad Taufik, Susul 2 Tersangka Lainnya
3 hari lalu
Penahanan terhadap tersangka korupsi APD Ahmad Taufik baru dilakukan sekarang karena alasan kesehatan.
Baca SelengkapnyaKomisi IX DPR Dukung Program Skrining Kesehatan Gratis Pemerintahan Prabowo
4 hari lalu
Salah satu program quick win pemerintahan Prabowo di bidang kesehatan adalah skrining kesehatan gratis. Jadi kado dari negara untuk masyarakat.
Baca SelengkapnyaFakta-fakta Kasus Cacar Air di SMPN 8 Tangsel
4 hari lalu
Wabah Cacar air yang sedang viral di SMPN 8 Tangsel . Begini tanggapan Kemenkes
Baca SelengkapnyaKasak-kusuk Kementerian Kesehatan Akibat Anggur Shine Muscat
5 hari lalu
Kementerian Kesehatan berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian setelah adanya temuan residu pestisida pada anggur shine muscat di Thailand.
Baca SelengkapnyaMakan Bergizi Gratis: Pesan Prabowo untuk Para Menteri hingga Usulan Sesuai Pedoman Gizi
12 hari lalu
Presiden Prabowo Subianto ingin mempertaruhkan kepemimpinannya untuk mewujudkan program makan bergizi gratis
Baca SelengkapnyaSatu Dekade Pemerintahan Jokowi, Penanganan Stunting Dinilai Masih Setengah Hati
16 hari lalu
Menurut Betta, meski prevalensi stunting menurun dalam satu dekade pemerintahan Jokowi, jumlahnya cenderung lamban.
Baca SelengkapnyaRumah Sakit Indonesia di Gaza Utara Kembali Diserang Israel
16 hari lalu
Selain menembaki Rumah Sakit Indonesia, pasukan Israel juga dilaporkan menyerang sekelompok pengungsi yang bertahan di gerbang RS
Baca SelengkapnyaKemenkes Buka Seleksi PPPK 2024, Ini Jadwalnya
25 hari lalu
Pembukaan pendaftaran PPPK tersebut dilakukan dalam dua periode.
Baca SelengkapnyaKPK Beberkan Kontruksi Perkara Dugaan Korupsi APD di Kementerian Kesehatan
32 hari lalu
KPK telah menahan dua tersangka, yakni PPK Puskris Kemenkes Budi Sylvana dan Dirut PT EKI Satrio Wibowo.
Baca SelengkapnyaTerdapat 230 Ribu Kematian Akibat Kanker, Kemenkes Kampanyekan Vaksinasi HPV
32 hari lalu
Budi meluncurkan serangkaian inisiatif yang bertujuan meningkatkan akses terhadap deteksi dini kanker dengan mengandalkan kemitraan internasional.
Baca Selengkapnya