Polisi Periksa Warga yang Mengaku Melihat Jatuhnya Adam Air
Reporter
Editor
Kamis, 4 Januari 2007 14:25 WIB
TEMPO Interaktif, Pare-Pare:Kepolisian Resor Polewali Mandar memeriksa Halimah, warga Desa Tammalantik, Kecamatan Tandu Kalua, Kabupaten Mamasa. Wanita 50 tahun itu mengaku melihat sebuah pesawat terbang rendah sekitar desanya pada Senin (01/01) sekitar pukul 15.00 waktu setempat. "Halimah juga mengeku mendengar ledakan setelah pesawat yang dia lihat menghilang," kata Kepala Polres Polewali Mandar, Ajun Komisaris Besar Sukria Gaos, Kamis siang ini.Menurut Sukria, Halimah datang dari desanya sekitar pukul 12.30. Halimah mengisahkan pesawat yang terbang rendah itu dan sempat berputar dua kali di udara desanya. Setelah itu pesawat menghilang di balik pegunungan dan tidak lama kemudian terdengar suara ledakan. Halimah juga mengaku, kemungkinan besar itu adalah ledakan pesawat, karena sebelumnya ia tidak pernah mendengar suara ledakan sekeras itu. Namun, Halimah tidak bisa menyebutkan tulisan yang ada pada badan pesawat."Sembari memeriksa Halimah, petugas sudah kami dikerahkan ke lokasi yang disebut pelapor," katanya. Pencarian dilakukan dengan helikopter dan menyisir melalui jalan darat.Sukria menambahkan, untuk alan darat kemungkinan besar membutuhkan waktu berjam-jam walau jarak tempuh cuma sekitar 60 kilometer dari Kota Polewali Mandar. "Kondisi jalan masih berupa tanah yang licin setelah diguyur hujan."Sejak hilangnya pesawat Adam Air jenis Boeing 737-400 pada Senin lalu, kata Sukria, banyak informasi yang simpang siur. Informasi itu antara lain melalui pesan pendek (SMS) atau kabar dari mulut ke mulut bahwa Adam Air jatuh di suatu tempat.Ketika dicek, ternyata informasi tersebut bohong sebagaimana yang terjadi pada Selasa lalu bahwa Adam Air jatuh di Kecamatan Matangga, Polewali Mandar. Tim evakuasi yang melacak ke sana tak menemukan bankai pesawat.Irmawati
Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus
2 hari lalu
Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.