TEMPO Interaktif, Kupang:Administrator Pelabuhan Tenau Kupang menghentikan sementara semua pelayaran menyusul tingginya gelombang laut di perairan Nusa Tenggara Timur yang mencapai empat meter lebih.Keputusan ini mendapat sambutan positif pemilik armada pelayaran seperti PT Fajar Indah Tirta Abadi Kupang. Perusahaan ini sejak Selasa lalu menghentikan pelayaran dua armadanya yakni Kapal Motor Nemberala yang melayari 25 lintasan dan Kapal Motor Nangalala yang melayari 24 lintasan. Kedua armada tersebut melayani pelayaran tujuan Kupang - Pulau Rote dan Sabu.Langkah yang sama diambil PT Angkutan SungaiDanau dan Penyeberangan (ASDP) Kupang dengan menghentikansementara pelayaran ke Pulau Flores, Lembata, Sumba dan Sabu. Menurut Manajer Operasional PT ASDP Kupang, Daryoto, cuaca memang sangat buruk. "Kami lebih mengutamakan keelamatan pelayaran," ujarnya hari ini."Semua pelayaran baru akan dimulai apabilacuaca sudah normal dan Badan Meteorologi dan Geofisika mencabut peringatannya," kata Daryoto.Sebelumnya Kapal Motor Harapan Jaya yang mengangkut puluhan ton kayu gelondongan dari Sulawesi Tenggara ke Kupang, Nusa Tenggara Timur tenggelam pada Selasa (2/1) di perairan Tanjung Bolang, bagian timur Pulau Semau. Seorang awak kapal bernama Sius Tokan ditemukan meninggal.Larangan berlayar tersebut dikeluarkan setelah ada peringatan dari Badan Meteorologi dan Geofisika Stasiun El Tari Kupang. "Larangan ini berlaku sementara sampai dengan Minggu (7/1) dan bila cuaca masih memburuk maka akan diperpanjang," kata pejabat Administratur Pelabuhan Kupang, Piter Fina. Jems de Fortuna