Perhutani Rugi Rp 2,2 Miliar Akibat Pembalakan Liar
Reporter
Editor
Rabu, 3 Januari 2007 15:21 WIB
TEMPO Interaktif, Madiun:Perhutani Kabupaten Madiun, Jawa Timur, pada akhir 2006 lalu mengalami kerugian sekitar Rp 2,2 miliar akibat pembalakan liar yang merambah kawasan hutan milik perusahaan itu.Sebelumnya, pada 2005 kerugian yang dialami Perhutani sebesar Rp 4,5 miliar. "Kerugian yang diderita Perhutani akibat pembalakan liar tetap besar," kata Administratur Kesatuan Pengusahaan Hutan Saradan, Agus Purwanto, Rabu siang tadi.Ia mengatakan, daerah rawan pembalakan liar yaitukawasan Wilangan Utara, Wilangan Selatan, Petungdan Pajaran. Pembalakan paling parah terjadi diperbatasan Madiun dengan wilayah Nganjuk. "Yangmenjadi icaran pembalak adalah pohon jati," ujarnya.Akibat pembalakan liar, kawasan hutan yang rusakmenjadi 18 hektare. "Perlahan-lahan kami melakukanreboisasi. Setiap tahun sebanyak 2 hektare. Pada tahun2008 hutan yang rusak diharapkan sudah selesai kembaliditanami," terangnya.Perhutani, menurutnya juga menggalakan ProgramPengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM). Caranya memberi kesempatan kepada warga setempat untuk bertanam di lahan Perhutani dengan sistem tumpang sari. Keuntungannya dengan menggunakan sistem bagi hasil antara Perhutani dengan warga setempat. "Program ini juga salah satu upaya untuk menekan kerugian Perhutani akibatpembalakan liar," jelasnya.Agus berharap pada 2007 kerugian yang diakibatkan oleh pembalakan liar bisa ditekan. "Kami akan meningkatkan kepedulian dan partisipasi masyarakat setempat untuk mengamankan kawasan hutan," pungkasnya.Dini Mawungtyas