Saracen Tebar Kebencian, Jokowi Undang Penggiat Media Sosial

Reporter

Kamis, 24 Agustus 2017 16:36 WIB

Tiga tersangka dihadirkan dalam gelar perkara penebar ujaran kebencian, di Mabes Polri, Jakarta, 23 Agustus 2017. Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim berhasil mengungkap sindikat kelompok Saracen. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi serius masalah penyebaran pesan kebencian di media sosial seperti yang dilakukan kelompok Saracen. Kepada para penggiat media sosial yang datang ke Istana Kepresidenan hari ini, Jokowi mengimbau mereka untuk santun bermedia sosial dan memerangi pesan kebencian ataupun hoax.

"Intinya sih bagaimana biat kita bisa bersama berperan memerangi hoax, bermedsos yang baik sehingga yang negatif bisa tertutup," ujar salah satu penggiat media sosial Arief Muhammad atau akrab dipanggil Poconggg di Istana Kepresidenan, Kamis, 24 Agustus 2017.

Sebagaimana diketahui, Mabes Polri baru saja mengungkap keberadaan sindikat Saracen di media sosial yang menyebarkan pesan kebencian.

Baca: Saracen Punya Media Online di Pekanbaru, Begini Kantornya

Adapun cara kerja Saracen, menurut pihak Kepolisian, adalah dengan menarik para netizen yang berani dan berniat mengunggah konten-konten provokatif, mengandung isu SARA dan pesan kebencian ke sosial media. Bahkan, mereka bersedia bekerja berdasarkan pesanan.

Lebih lanjut, pihak Kepolisian menyampaikan bahwa Saracen memiliki anggota-anggota yang paham ilmu IT dan media sosial. Dengan begitu, mereka bisa menyiapkan akun anonim yang dibutuhkan hingga membuka blokir akun-akun bermasalah.

Arief melanjutkan bahwa para penggiat media sosial yang hadir juga menyampaikan pandangan dan uneg-uneg mereka perihal situasi media sosial saat ini. Harapannya, pemerintah bisa mendapat pandangan lengkap akan situasi terbaru.

"Senang sih kita punya Presiden yang update dengan hal-hal baru (media sosial)," ujar Arief yang juga memuji kebiasaan nge-vlog Presiden Jokowi.

Baca: Petinggi Saracen Jasriadi Punya Usaha Les Privat dan Sewa Mobil

Hal senada disampaikan penggiat media sosial Chiko Hakim. Jokowi, kata ia, meminta penggiat media sosial untuk berhati-hati dalam menyampaikan pesan di media sosial apapun. Jika tidak, tak tertutup kemungkinan di kemudian hari ditangkap pihak Kepolisian.

"Beliau berpesan seperti itu karena ada penggiat media sosial yang mempublish sesuatu (yang salah) dan sekarang dalam proses penyidikan. Presiden Jokowi berkata, dia tidak bisa ikut campur dalam hal itu," ujarnya mengakhiri.

Pantaun Tempo di Istana Kepresidenan, ada banyak penggiat media sosial yang hadir dalam pertemuan undangan Jokowi untuk mengantisipasi aksi yang serupa dengan Saracen. Beberapa di antaranya adalah mereka yang aktif di Youtube dan Twitter seperti Agung Hapsah, Chandra Liow, Tiara Pangestika, Nita Kartikasari, dan masih banyak lagi.

ISTMAN MP

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

12 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

16 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

19 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

22 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya