Korupsi E-KTP, KPK: Saksi Untuk Setya Novanto 80 Orang

Reporter

Kamis, 24 Agustus 2017 07:19 WIB

Ketua DPR Setya Novanto (kiri) didampingi Wakil Ketua DPR Agus Hermanto (kanan) seusai menggelar jumpa pers di Gedung Nusantara III, Jakarta, 18 Juli 2017. Setya Novanto akan menghargai proses hukum yang berlangsung. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah saksi untuk Ketua DPR dan tersangka keempat tindak pidana korupsi penyelengaraan kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP, Setya Novanto, mencapai 80 orang.


Saksi-saksi untuk Setya Novanto yang telah diperiksa antara lain ialah tersangka Irman selaku Mantan Dirjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri, Malyono Mawar selaku Mantan Deputi Pengawasan Bidang Penyelengaraan Keuangan daerah Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Wahyuddin Bagenda selaku Anggota Dewan Pengawasa BPJS Kesehatan, Mudji Rachmat Kurniawan selaku Komisaris PT Softorb Technology Indonesia, Fanny Inkiriwang selaku karyawan swasta dan Yuniarto selaku Direktur Produksi Perum Percetakan Negara RI.

Baca juga:
Setya Novanto Tersangka E-KTP, KPK: Tak Berhubungan dengan Pansus


"Dalam proses penyidikan kasus KTP elektronik dengan tersangka SN, ini tersangka keempat SN dan tersangka kelimanya MN. Untuk tersangka SN, sampai dengan saat ini sekitar 80 orang saksi sudah kita periksa, dan kegiatan-kegiatan lain juga sudah kita lakukan seperti penggeledahan ataupun proses penyitaan,” kata Febri Diansyah, juru bicara KPK, di kantornya kemarin.


Setya Novanto diduga memiliki sejumlah peran dalam proses perencanaan dan pembahasan anggaran penyelenggaran barang dan jasa dalam proyek E-KTP ini, termasuk mengaburkan fakta, mengatur pertemuan Irman, tersangka lain Andi “Narogong” Agustinus di hotel Gran Melia, Jakarta dan lainnya.

Baca pula:
KPK Jelaskan Bagaimana Setya Novanto Ditetapkan sebagai Tersangka

Setya Novanto ditetapkan sebagai tersangka pada 17 Juli 2017. Perhatian KPK tertuju pada pemulihan kerugian negara yang mencapai Rp 2,3 triliun dari proyek yang bernilai Rp 5,9 triliun. "Kita juga tetap mendalami indikasi aliran dana pada sejumlah pihak,” kata Febri Diansyah.


STANLEY WIDIANTO


Advertising
Advertising


Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

6 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

9 jam lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

12 jam lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

15 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

16 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

18 jam lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

18 jam lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

20 jam lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

21 jam lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

1 hari lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya