Novel Baswedan Siap Beberkan Bukti Keterlibatan Jenderal Polisi  

Reporter

Kamis, 3 Agustus 2017 07:29 WIB

Novel Baswedan. istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Novel Baswedan, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), telah mengumpulkan semua informasi yang menguatkan dugaan keterlibatan seorang jenderal polisi dalam upaya pengaburan barang bukti kasus penyiraman air keras terhadap dirinya, April lalu.

Seorang perwira tinggi yang masih aktif di Markas Besar Kepolisian RI tersebut juga disinyalir punya andil dalam serangkaian teror terhadap penyidik KPK lainnya beberapa tahun terakhir. “Bukti ini ada. Bukan bohongan. Saya siap memberikan semuanya, sekali lagi, semuanya, kepada tim pencari fakta seandainya nanti terbentuk,” kata Novel kepada Tempo, kemarin, 2 Agustus 2017.

Baca: Novel Baswedan Diserang Secara Sistematis, Indikasinya...

Novel memang tak berencana menyerahkan bukti tersebut ke penyidik kepolisian. “Menemukan pelaku lapangan yang menyerang saya saja tidak bisa, bagaimana ini yang lebih besar,” ujarnya.

Hingga hari ke-114 penyelidikan, Polri memang belum berhasil mengungkap dua pelaku penyiraman air keras ke wajah Novel, yang terjadi pada Selasa, 11 April lalu. Akibat serangan tersebut, Novel harus dirawat di Singapura untuk memulihkan matanya yang terluka parah.

Senin lalu, 31 Juli 2017, Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian mempublikasikan sketsa wajah yang diduga milik salah seorang pelaku. Tito pun kembali memastikan akan menelusuri informasi tentang keterlibatan jenderal polisi dalam kasus ini.



Tudingan ihwal keterlibatan perwira tinggi Polri tersebut dilontarkan Novel beberapa waktu lalu. Novel menerima informasi tentang adanya perintah dari jenderal tersebut kepada tim penyidik agar menghapus sidik jari di cangkir blirik hijau yang diduga digunakan para pelaku sebagai wadah air keras. Kepolisian mengklaim tak menemukan sidik jari pelaku dengan dalih serbuk yang biasa digunakan untuk melakukan identifikasi tak dapat membaca gagang cangkir yang basah terpapar air keras.

Simak pula: KPK Kaji Pembentukan Tim Gabungan Kasus Novel Baswedan

Novel menduga serangan terhadap dirinya berkaitan dengan teror yang dialami penyidik KPK lainnya. Salah satu bukti yang dikantonginya adalah adanya surat berisi identitas dan berbagai informasi lain tentang sejumlah penyidik KPK, termasuk dirinya, lengkap dengan detail rute perjalanan harian mereka.

Juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Raden Argo Yuwono, berharap Novel Baswedan tak menolak pemeriksaan tim penyidik dan menyerahkan bukti yang dimilikinya. Sebab, kata Argo, informasi keterlibatan perwira tinggi polisi akan menjadi petunjuk hukum. “Sampai saat ini tidak jelas. Siapa namanya (jenderal polisi)? Bagaimana terjadinya, apa buktinya, lalu siapa saksinya?” kata Argo. “Tim penyidik siap setiap jam. Kapan pun dia (Novel) mau diperiksa, kami akan berangkat (ke Singapura).”

EGI ADYATAMA | FRANSISCO ROSARIANS

Berita terkait

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

5 hari lalu

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

Novel Baswedan dkk melaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron atas dugaan pelanggaran kode etik karena telah melaporkan Anggota Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

7 hari lalu

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

7 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

19 hari lalu

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

Selasa subuh, 11 April 2017, tujuh tahun lalu eks penyidik senior KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang tak dikenal. Begini kronologinya.

Baca Selengkapnya

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

50 hari lalu

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

Novel Baswedan mendukung hak angket karena tak ingin kecurangan dan praktik koruptif dalam pemilu dianggap lumrah atau dimaklumi.

Baca Selengkapnya

Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

50 hari lalu

Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

Eks penyidik KPK Novel Baswedan perlu kepemimpinan KPK yang berintegritas dan komitmen tinggi serta berkompeten untuk memberantas korupsi.

Baca Selengkapnya

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

51 hari lalu

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

Abraham Samad Ketua KPK 2011-2015 termasuk dari 50 tokoh yang menandatangani surat untuk ketua umum parpol agar gulirkan hak angket. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

50 Tokoh Surati Parpol Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Begini Syarat Pengajuannya di DPR

51 hari lalu

50 Tokoh Surati Parpol Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Begini Syarat Pengajuannya di DPR

Partai politik memiliki peran penting untuk merealisasikan hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Novel Baswedan Ikut Dukung Surat Desak Parpol Gulirkan Hak Angket Pemilu 2024: Harus Diperiksa Tuntas

52 hari lalu

Alasan Novel Baswedan Ikut Dukung Surat Desak Parpol Gulirkan Hak Angket Pemilu 2024: Harus Diperiksa Tuntas

Eks penyidik KPK Novel Baswedan, satu dari 50 tokoh yang mengirimkan surat kepada partai politik untuk mendesak digulirkannya hak angket Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Korupsi di Internal KPK, Novel Baswedan ke Presiden: Jangan Hanya Diam Apalagi Justru Ikut Melemahkan

53 hari lalu

Korupsi di Internal KPK, Novel Baswedan ke Presiden: Jangan Hanya Diam Apalagi Justru Ikut Melemahkan

Eks Penyidik KPK Novel Baswedan, mengatakan banyaknya korupsi di KPK menggambarkan adanya upaya pelemahan terhadap lembaga antirasuah.

Baca Selengkapnya