Ryamizard Minta Mahasiswa Baru Diajak Ikut Bela Negara

Reporter

Rabu, 26 Juli 2017 19:30 WIB

Menhan Ryamizard Ryacudu (kiri) usai pelepasan mudik karyawan di lapangan apel Kemhan, Jakarta Pusat, 1 Juli 2016. TEMPO/Yohanes Paskalis

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan banyak yang mempertanyakan kenapa paham radikal bisa masuk kampus. Padahal, kampus tempat mencetak cendekiawan dan pemimpin bangsa masa depan. "Jangan sampai mencetak ilmunya, tapi rasa bela negara tidak ada," kata Ryamizard dalam Rapat Koordinasi Pembekalan kepada rektor dan koordinator Kopertis Perguruan Tinggi di Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Rabu, 26 Juli 2017.


Merespons keluhan paham radikal masuk kampus, menurut Ryamizard, orientasi penerimaan mahasiswa diganti menjadi Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN). Tujuannya agar ilmu yang didapat digunakan untuk menjaga dan membangun bangsa. "Kalau kampus hanya menciptakan orang pintar tapi pahamnya radikal, ibarat menciptakan senjata untuk menyerang bangsa sendiri," katanya.


Baca: Bulan Depan 160 Rektor Dikumpulkan, Ryamizard: Bahas Bela Negara

Mahasiswa baru, ujar Ryamizard, selain memahami lingkungan akademis, juga harus memiliki sikap mental dan perilaku cinta tanah air. Mahasiwa diharapkan membentengi diri dari pengaruh yang dapat berpontensi membahayakan bangsa dan negaranya. "Yakin dan setia kepada Pancasila dan UUD 1945," ujarnya.


Rapat koordinasi dengan kalangan kampus itu, tutur Ryamizard, merupakan tindak lanjut kesepakatan bersama dengan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) yang telah ditandatangani pada 6 Agustus 2016.


Simak: Ormas Anti-Pancasila, Menteri Ryamizard: Cari Negara Lain Saja


Advertising
Advertising

Kesepakatan itu ditindaklanjuti lagi dengan Surat Menteri Pertahanan kepada Menristekdikti pada Maret 2017. "Poinnya tentang PKBN dilaksankan pada pengenalan kampus bagi mahasiswa baru," katanya.


Selain melibatkan Kemenristekdikti, PKBN juga mengandeng Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Agama, dan Kementerian Politik Hukum dan Keamanan untuk melakukan pengarahan kepada perguruan tinggi. Kegiatan pembekalan itu diikuti oleh 62 perwakilan perguruan tinggi swasta serta 16 perwakilan perguruan tinggi negeri.


Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat ini menuturkan pemerintah akan tegas menindak ormas yang menerapkan ajaran-ajaran di luar ketentuan dasar negara. Sikap tegas pemerintah itu, kata Ryamizard, tidak hanya ditujukan pada Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) saja, namun juga pada kelompok-kelompok atau orang-orang yang tidak mengakui Pancasila sebagai ideologi negara.


Lihat: Ryamizard: Pancasila dari Tuhan, Sukarno Hanya Menggali

Ryamizard mengakui sejak memasuki reformasi, penanaman nilai-nilai Pancasila yang ditujukan untuk persatuan dan kesatuan bangsa mulai luntur. "Sejak reformasi nilai-nilai Pancasila mulai tidak kuat dan tidak lagi jadi landasan utama, tidak jadi acuan berpikir dan bertingkah laku. Padahal nilai-nilai ini digali dari nilai-nilai luhur," ujar Menhan.


Kondisi ini, kata dia, menjadi salah satu alasan Program Bela Negara kemudian dicanangkan pemerintah, dengan harapan bangkitnya kecintaan masyarakat terhadap Tanah Air. "Bela Negara ini sudah harus dihadirkan dan didukung seluruh pihak. Masyarakat juga perlu berpartisipasi aktif, ini semua untuk memperkuat pertahanan bangsa dan negara kita," tutur Ryamizard.


IRSYAN HASYIM

Berita terkait

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

36 menit lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

4 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

6 hari lalu

Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

Kementerian Pertahanan Israel membeli 40 ribu tenda sebagai bagian dari upaya mengevakuasi pengungsi Gaza di Rafah

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Tony Blair, Ini yang Dibahas

11 hari lalu

Prabowo Bertemu Tony Blair, Ini yang Dibahas

Prabowo dan Tony Blair mendiskusikan satu kunci pencapaian kemakmuran dan perbaikan kualitas hidup rakyat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

12 hari lalu

Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

PT Dirgantara Indonesia Garap Modernisasi Pesawat C130 Hercules Milik TNI AU

22 hari lalu

PT Dirgantara Indonesia Garap Modernisasi Pesawat C130 Hercules Milik TNI AU

Kontrak pengadaan modernisasi pesawat C130 Hercules antara PTDI dan Kementerian Pertahanan terhitung efektif per 2 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Akhiri Kunjungan, Prabowo Temui Menhan Cina Bahas Kerjasama Pertahanan

28 hari lalu

Akhiri Kunjungan, Prabowo Temui Menhan Cina Bahas Kerjasama Pertahanan

Kedatangan Prabowo ke negara tirai bambu untuk memperkuat kerja sama antara dua negara.

Baca Selengkapnya

Ledakan Gudang Peluru No.6 Milik Kodam Jaya di Ciangsana, Begini Aturan Soal Pemeliharaan Amunisi

28 hari lalu

Ledakan Gudang Peluru No.6 Milik Kodam Jaya di Ciangsana, Begini Aturan Soal Pemeliharaan Amunisi

Ledakan gudang peluru Kodam Jaya di Ciangsana, Bogor mengejutkan publik. Bagaimana aturan soal pemeliharaan amunisi di gudang penimbunan?

Baca Selengkapnya

Mayjen TNI Yudi Abrimantyo Kabais TNI yang Baru, ini Profil Anak Buah Menhan Prabowo Subianto

37 hari lalu

Mayjen TNI Yudi Abrimantyo Kabais TNI yang Baru, ini Profil Anak Buah Menhan Prabowo Subianto

Panglima TNI Agus Subiyanto mengangkat Mayjen TNI Yudi Abrimantyo sebagai Kabais TNI yang baru. Ini profil anak buah Prabowo di Kemenkahn.

Baca Selengkapnya

Prabowo Masih Ungkit Nilai 11 dari 100 Kepadanya, Begini Kilas Peristiwanya

38 hari lalu

Prabowo Masih Ungkit Nilai 11 dari 100 Kepadanya, Begini Kilas Peristiwanya

Anies Baswedan memberikan skor 11 dari 100 untuk kerja Kemenhan di bawah Prabowo saat debat capres lalu. Sampai sekarang masih diungkit Prabowo.

Baca Selengkapnya