TEMPO Interaktif, Pekanbaru:Pesawat tempur Angkatan Udara jenis SkyHawk Sistem BAE Hawk 200 terbalik setelah terseret sekitar 300 meter dari ujung landas pacu Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru. TNI menutup lokasi kejadian sekitar satu jam sejak pukul 10.15 kemarin. "Petinggi TNI masih menyelidikinya," kata anggota Staf Kepala Penerangan Pangkalan Udara Pekanbaru, Sersan Kepala Selamet, ketika dimintai keterangan.Menurut Selamet, pilot Mayor Muhammad Dadang menerbangkan pesawat tempur nahas ini pada pukul 08.00. Sekitar satu setengah jam menerbangkan, pilot tak menemui masalah. Namun, Dadang kesulitan tinggal landas pada pukul 10.00 WIB. "Pesawat tergelincir lalu terbalik," ungkapnya.Dugaan sementara penyebab kecelakaan adalah mesin pesawat yang didesain Douglas Aircraft Corporation ini mati. Dadang menyelamatkan diri memakai kursi pelontar. Sehingga kecelakaan tak menimbulkan korban. "Penerbang selamat," kata Selamet.Sejumlah warga mengaku melihat pesawat beberapa kali melintas di atas area kebun. "Pesawat ke kiri dan ke kanan, lalu terdengar bunyi ledakan di seberang kebun bayam arah bandara sana," tutur Suryoto, petani sayur di sekitar lokasi kejadian, di kawasan Jalan Kartama, Marpoyan, Pekanbaru.Petani sayur lainnya, Heri Situmorang, mengisahkan sempat melihat pesawat ketika hendak mendarat. Pesawat oleng hingga moncongnya berputar ke kiri. Akibatnya, pesawat tak mengarah ke ujung pacu seperti seharusnya. Sebuah benda melesat ke udara dari pesawat. "Ada bagian yang keluar sebelum nyosor ke kebun," katanya. Belakangan dia tahu benda itu pilot dan kursi pelontarnya. "Pesawat berhenti bergerak dan terbalik hingga beberapa bagian badannya berserakan di kebun."Suara benturan yang keras memancing warga sekitar menuju puing. Namun, tim pemadam kebakaran bandara dan TNI memblokir lokasi. Adapun bangkai pesawat ditutup terpal. "Kami tak izinkan siapa pun mendekatinya kecuali TNI," kata Selamet. "Ini untuk kelancaran penyelidikan." Jupernalis Samosir