TEMPO Interaktif, Yogyakarta:Mochammad Bachroem, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, terdakwa korupsi kasus proyek buku senilai Rp 12 miliar. Terhitung sejak Selasa, 21 November, dia menjadi tahanan kota Kejaksaan Tinggi Daerah Istimewa Yogyakarta.Selain Bachroem, kejaksaan juga menetapkan tersangka Masuko, Ketua Panitia Pengadaan Buku Kabupaten Sleman menjadi tahanan kota. “Mereka memang tidak ditahan. Tapi, kalau keduanya pergi keluar kota, langsung kami tangkap,” ujar Rudy Prajitno, Kepala Kejaksaan Tinggi Yogyakarta, kemarin.Penetapan kedua tersangka diputuskan dalam rapat selama lima jam dengan para jaksa dan Kepala Kejaksaan Negeri Sleman, I Ketut Darta. “Kami segera melimpahkan kasus ini ke pengadilan," ujar Rudy.Rudy mengungkapkan, kedua tersangka paling bertanggung jawab dalam proyek pengadaan buku untuk siswa sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) di Kabupaten Sleman. Total nilai proyek itu Rp 29,8 miliar.Menurutnya, pengadaan buku yang didanai anggaran daerah tanpa proses lelang. Kedua tersangka langsung menunjuk PT Balai Pustaka sebagai pelaksana proyek. Berdasarkan temuan Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan, kasus tersebut merugikan negara Rp 12 miliar. “Mereka diancam hukuman penjara empat tahun sampai seumur hidup,” katanya.Kuasa hukum kedua tersangka, Suryanto, mengatakan akan segera meminta kejelasan alasan penahanan kliennya. Sebab, menurutnyanya, kliennya selama ini kooperatif memenuhi pangilan pemeriksaan baik di polisi maupun panggilan jaksa penyidik.Dia meminta kejaksaan harus secepatnya melimpahkan perkara tersebut ke pengadilan. “Sehingga masalah ini cepat disidangkan," kata Suryanto. Pengadaan buku yang menyalahi aturan itu telah menjadi gunjingan masyarakat. Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta, menetapkan sembilan orang tersangka. Selain Bachroem dan Masuko, polisi juga menetapkan Moerad, koordinator PT Balai Pustaka wilayah Yogyakarta sebagai pelaku korupsi. Syaiful Amin