Rumah Kaum Muslim di Kandang Banteng

Reporter

Editor

Jumat, 10 November 2006 00:34 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pada kampanye Pemilu 2009 nanti, lawan-lawan politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan akan kehilangan satu amunisi yang sebelumnya digunakan untuk mendiskreditkan partai berlambang banteng tambun itu. Jika tak ada aral, pada Januari tahun depan, PDI Perjuangan akan mendeklarasikan Baitul Muslimin. Pembentukan sayap politik itu pertama kali diungkapkan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Pramono Anung pada acara buka puasa bersama di kediaman Megawati pada 25 September lalu. "Bagaimana kalau PDI Perjuangan membentuk organisasi yang bisa menampung aspirasi umat Islam," ujarnya. Farid Prawiranegara, putra tokoh Masyumi, Syafrudin Prawiranegara, mengaku terkejut dengan ide tersebut. Namun, pada prinsipnya dia setuju-setuju saja. Apalagi Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsuddin, yang menjadi penceramah pada acara itu, menyambut baik ide tersebut. "Itu artinya rumah umat Islam," kata Farid menirukan Din. Sejumlah pengurus teras PDI Perjuangan; anggota Dewan Perwakilan Daerah, La Ode Ida; serta dua bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Sarwono Kusumaatmadja dan Faisal Basri, yang turut hadir ketika itu pun manggut-manggut.Sebetulnya, kata Hamka Haq, Ketua Bidang Agama dan Kebudayaan PDI Perjuangan, di lingkungan warga Banteng pernah dikenal organisasi sejenis, yakni Jam'iyyatul Muslimin dan Majelis Muslim Indonesia. Kedua organisasi itu hadir sejak masa PNI hingga PDI pimpinan Soerjadi. Namun, setelah ada PDI Perjuangan, kata Hamka, "Secara psikologis itu tak nyambung lagi."Nah, dengan adanya Baitul Muslimin kelak, pencitraan PDI Perjuangan sebagai partai kaum nasionalis abangan dan kristen menjadi kian tidak sahih. "Sebab, pengurus dan pemilih kami sejak dulu ada muslimnya," kata mantan guru besar di IAIN Alauddin, Makassar, itu. Tentang hal ini, Pramono menyatakan pada saat pemilihan kepala daerah di Jawa Timur, khususnya daerah Tapal Kuda (Pasuruan, Jember, Probolinggo, Banyuwangi, dan Lumajang), salah satu kekuatan PDI Perjuangan adalah kelompok majelis taklim. Padahal daerah-daerah itu dulu tidak pernah dikuasai PDI Perjuangan. "Sekarang menjadi daerah milik kami. Ini kan harus diwadahi dalam organisasi, supaya tidak membuat wadah sendiri-sendiri," ujarnya saat ditemui Tempo, Rabu lalu.Hingga kemarin, anggaran dasar dan rumah tangga lembaga itu masih dirapatkan. Begitu juga soal figur yang akan menakhodainya. Namun, kata Farid, Pramono telah meminta dirinya memimpin lembaga itu. Hanya, dia belum mengiyakan ataupun menolaknya, karena belum bertemu dengan Megawati. Meski demikian, mantan Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Bulan Bintang itu tak merasa keberatan untuk memasyarakatkan rencana pembentukan Baitul Muslimin ke tokoh Nahdlatul Ulama. Ia antara lain telah menemui Yusuf Hasyim, paman Abdurrahman Wahid. Restu semacam itu diperlukan agar tak ada resistensi, baik dari NU maupun Muhammadiyah. "Menyatukan kubu Islam dan nasionalis itu butuh energi ekstra," katanya.Restu ke Muhammadiyah tak perlu diminta karena Din telah tiga kali terlihat runtang-runtung dengan Taufiq Kiemas. Pada 20 Oktober, Din juga menjadi penceramah pada buka puasa bersama presidium GMNI di kawasan Cikini, yang dihadiri Taufiq. Sembilan hari kemudian, seusai berhalal bihalal dengan warga Petamburan, Jakarta Pusat, Taufiq menyambangi Din di Kompleks Pejaten Elok, Jakarta Selatan. "Din memang mempunyai keinginan menyatukan kaum nasional yang kerap dijuluki abangan dengan kaum Islam," kata Farid. Yophiandi | Rini Kustiani | Sudrajat

Berita terkait

PPP Bersedia Mendukung PDIP di Pilgub Sumut dengan 4 Syarat

10 Januari 2018

PPP Bersedia Mendukung PDIP di Pilgub Sumut dengan 4 Syarat

PDIP butuh dukungan PPP untuk menggenapi syarat mengusung calonnya di pilgub Sumut.

Baca Selengkapnya

PDIP Tunjuk Ahmad Basarah Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti

10 Januari 2018

PDIP Tunjuk Ahmad Basarah Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti

Sebelumnya nama Ahmad Basarah sempat disebut bakal dicalonkan sebagai wakil gubernur dari PDIP.

Baca Selengkapnya

PDIP Sambut Baik Keputusan Gerindra Dukung Gus Ipul

10 Januari 2018

PDIP Sambut Baik Keputusan Gerindra Dukung Gus Ipul

Dengan bergabungnya Gerindra ke kubu Gus Ipul, maka koalisi ini merupakan koalisi pertama antara Partai Gerindra dan PDIP dalam pilkada 2018.

Baca Selengkapnya

Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno, PKS Tetap Bergabung dengan PDIP

10 Januari 2018

Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno, PKS Tetap Bergabung dengan PDIP

Presiden PKS Sohibul Iman menegaskan partainya tetap mendukung Gus Ipul dan Puti Guntur Soekarno di Pilgub Jatim 2018.

Baca Selengkapnya

PDIP Resmi Usung Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul

10 Januari 2018

PDIP Resmi Usung Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul

PDIP memutuskan untuk mengusung Puti Guntur Soekarno setelah mendapat masukan dari Gus Ipul serta pesan dari kiai, alim ulama, dan tokoh masyarakat.

Baca Selengkapnya

Di HUT PDIP, Jokowi Ingatkan Pejabat Tak Tergiur Tawaran Politik

10 Januari 2018

Di HUT PDIP, Jokowi Ingatkan Pejabat Tak Tergiur Tawaran Politik

Presiden Jokowi mengatakan bahwa kader PDIP dan pejabat pemerintah masih harus bekerja keras karena banyak tugas yang belum usai.

Baca Selengkapnya

Kesal dengan Hoax, Megawati: Kalau Mau Tempur, Mari secara Jantan

10 Januari 2018

Kesal dengan Hoax, Megawati: Kalau Mau Tempur, Mari secara Jantan

Megawati menyebut pihak-pihak yang menggunakan hoax untuk menjatuhkan lawan politik sebagai pengecut.

Baca Selengkapnya

Dukung Saifullah Yusuf, PKS Siap Kerja Sama dengan PDIP

10 Januari 2018

Dukung Saifullah Yusuf, PKS Siap Kerja Sama dengan PDIP

PKS akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan koalisi pendukung Saifullah Yusuf di Pilgub Jatim 2018.

Baca Selengkapnya

HUT PDIP, Hasto Singgung Partainya Biasa Dicurangi di Pilkada

10 Januari 2018

HUT PDIP, Hasto Singgung Partainya Biasa Dicurangi di Pilkada

Hasto Kristiyanto juga menyebut PDIP dikucilkan dan hanya sekedar menjadi ornamen demokrasi selama 32 tahun Orde Baru.

Baca Selengkapnya

PKB Merasa Ditinggal PDIP di Pilgub Jateng

9 Januari 2018

PKB Merasa Ditinggal PDIP di Pilgub Jateng

Wasekjen PKB Daniel Johan mengatakan partainya merasa ditinggal oleh PDIP dalam pilgub Jateng.

Baca Selengkapnya