Pemerintah Butuh Rp 500 Miliar Atasi Kebakaran Hutan

Reporter

Editor

Minggu, 5 November 2006 16:45 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah akan mengajukan Rp 500 miliar lebih untuk penanggulangan kebakaran lahan dan hutan selama tiga tahun ke depan (2007-2010).“yang mengadukan Menteri Lingkungan Hidup melalui Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat untuk mendapatkan persetujuan Menteri Keuangan,” kata Deputi Bidang Peningkatan Konservasi Sumber Daya Alam dan Pengendalian Kerusakan Lingkungan, Masnellyarti Hilman, sore tadi.Dana dan kesepakatan comprehensip action plan itu merupakan hasil pertemuan nasional workshop kebakaran lahan dan hutan yang digelar Kamis, 2 November.Selain mengajukan dana, kata Masnellyarti, pemerintah juga mengharap bantuan negara-negara yang tergabung dalam Asean (Asean Country) dan United Nations Environment Programme (UNEP).Masnellyarti menjelaskan, rencana aksi meliputi tindakan preventif (pencegahan), pemantauan, pemadaman api, dan penegakan hukum. Upaya maksimal penaggulangan kebakaran harus disiapkan secara matang karena diperkirakan tahun depan kebakaran lahan dan hutan lebih banyak terjadi akibat kondisi cuaca lebih kering dengan kelembaban rendah.Tindakan preventif itu meliputi peningkatan kemampuan masyarakat pada pola pembukaan lahan. Jika sebelumnya membuka lahan dengan dibakar, maka dengan adanya insentif khusus, diharapkan mereka tidak lagi membuka lahan dengan membakar. Bagi yang tidak membakar, kata Masnellyarti, akan mendapatkan bibit, peralatan komposting (sehingga sisa pembersihan lahan dibuat pupuk untuk menyuburkan tanah), briket, dan peralatan pemdaman api dalam skala kecil.Kebakaran lahan dan hutan tahun ini melanda Sumatera, Kalimantan adan Sulawesi. Kabut asap yang ditimbulkan dibawa angin ke mana-mana, termasuk ke Singapuran dan Malaysia. Pimpinan kedua pemerintah itu protes kepada Indonesia karena tidak sanggup mengatasi kebakaran hutan.Upaya Indonesia untuk mengatasi kebakaran antara lain dengan menyewa pesawat waterbombing jenis B-200 dari Rusia. Pesawat ini sedang beroperasi di Sumatera dengan pangkalan Banara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Sumatera Selatan.Nur Aini d

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

10 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

18 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

43 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

46 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

48 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

48 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

48 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

48 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

53 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

3 Maret 2024

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya