TEMPO Interaktif, Jakarta:Jepang berencana untuk memberikan bantuan pendidikan kepada siswa tingkat SD dan SMP di Indonesia. Bantuan tersebut, menurut Sekretaris Pers PM Jepang Junichiro Koizumi, Norio Hattori, akan diberikan dalam bentuk beasiswa sebesar 500 juta yen. "Nilainya kurang lebih hampir sama dengan Rp 49 miliar," tutur Hattori dalam jumpa pers di Hotel Borobudur, Sabtu (12/1). Bantuan tersebut tetap diberikan Jepang, meskipun negeri ini sudah menegaskan tidak akan mengadakan komitmen pinjaman baru kepada Indonesia. Pasalnya, komitmen itu telah diberikan Jepang dalam forum kelompok Consultative Group on Indonesia (CGI). "Melalui CGI, kami telah memberikan bantuan kami kepada Indonesia," ujar Sekretaris Pers PM Junichiro Koizumi, Norio Hattori, dalam jumpa pers di Hotel Borobudur, Sabtu (12/1). Bantuan lain juga diberikan untuk mengatasi masalah pengungsi di Aceh, Timor Barat, dan daerah lain di Indonesia. Untuk masalah pengungsi ini, pemerintah Jepang memberikan bantuan sekitar 10 juta dolar AS. Dalam pertemuan PM Koizumi dengan Presiden Megawati, lanjut Hattori, dibicarakan beberapa hal penting. Di antaranya adalah mengenai pentingnya penegakan aturan hukum (rule of law) di Indonesia. Serta pentingnya upaya penegakan reformasi. Hal tersebut diantaranya diwujudkan dalam stabilisasi ekonomi. Selain itu, Hattori juga mengemukakan bahwa dalam membina hubungan dengan negara-negara di Asia Tenggara, tidak ada negara yang menjadi prioritas. "Sebab, semua negara di Asia adalah penting buat kami," ujarnya meyakinkan. Dalam usahanya memperkuat hubungannya dengan negara yang tergabung dalam ASEAN, Jepang akan terus mengadakan kerja sama yang dilandaskan pada beberapa hal. Yaitu, kerja sama untuk kesejahteraan dengan cara reformasi ekonomi, kerja sama untuk stabilisasi melalui upaya integrasi. (Ika Wirastuti-Tempo News Room)