TEMPO Interaktif, Palu:Hapri Tumonggi, tersangka utama pembunuh dua warga Luwu Utara, Arham Badaruddin dan Wandi Usman, menyerahkan diri ke polisi Jumat lalu. Pada waktu yang bersamaan, tersangka berinisial Kn, juga mengikuti jejak Hapri.Keduanya terlibat pembantaian terhadap Arham dan Wandi pascaeksekusi terpidana mati kasus Poso Tibo dkk pada 23 Sepetember lalu. Dengan demikian, jumlah tersangka kasus pembunuhan terhadap penjual ikan warga Luwu Utara, Sulawesi Selatan, itu menjadi 16 orang.Juru bicara Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Ajun Komisaris Besar M. Kilat, mengatakan tersangka datang ke Markas Polsek Pamina Timur dan diterima Wakil Kepala Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian RI Inspektur Jenderal Gorries Mere yang saat itu berada di sana. Peran Hapri, menurut Kilat, sosok yang memerintahkan Eping, tersangka lain untuk menebas leher korban. “Parang yang dipakai bersal dari Hapri Tumonggi,” ujarnya, kemarin. Polisi, kata Kilat, belum menyimpulkan motif pembunuhan meski jumlah tersangka yang ditangkap sudah 16 orang.Menurut Harun Nyak Item, pengacara yang tergabung dalam Tim Pembela Muslim Poso, menilai kasus pembunuhan Arham Badaruddin dan Wandi Usman, bukan kriminal murni. “Jika ini dikatakan kriminal murni, tidak masuk akal dan mencederai kecerdasan polisi,” katanya. Apabila nantinya kasus ini diputuskan sebagai kriminal murni, Harun menganggap warga Pamona Timur sudah tidak memiliki hati nurani. Mereka begitu tega membantai penjual ikan secara keji dengan cara mengikat tangan korban dengan tali besi lalu dibunuh ramai-ramai. "Benar-benar sadistis," ujarnya.Harun mengenal warga Pamona Timur sangat santun dan pemaaf. "Kali ini mereka menjadi beringas. Mungkin ada sesuatu yang mereka yakini salah berkaitan dengan eksekusi Tibo dan kawan-kawannya.”Muhammad Darlis
Kementan dan ICMI Percepat Tanam untuk Tingkatkan Produksi Nasional
22 jam lalu
Kementan dan ICMI Percepat Tanam untuk Tingkatkan Produksi Nasional
Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) siap berkolaborasi mempercepat tanam guna mendapatkan produksi yang maksimal.