TEMPO Interaktif, Jakarta:Rencana Ketua MPR, Amien Rais, untuk bertemu dengan Presiden Megawati Soekarnoputri guna membicarakan masalah kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), listrik dan telepon, hingga saat ini masih tidak jelas. Pihak Amien sudah mengajukan permintaan untuk bertemu, namun belum ada jawaban dari Presiden. Meski begitu, kubu PDI Perjuangan membantah kalau permintaan Amien itu ditolak Mega. Sebenarnya bukan tidak diterima, kita masih mengalokasikan waktu yang lebih baik, kata Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan, Pramono Anung, kepada wartawan, di kantor PDIP, Lenteng Agung, Selasa (14/1). Rencana Amien sendiri untuk bertemu Megawati dilontarkan kemarin usai rapat Pimpinan MPR. Kabar yang berkembang di gedung dewan, pihak Amien sudah beberapa kali mengontak agar bisa bertemu Megawati. Bahkan, dari jadwal yang ada, Megawati diperkirakan akan menerima Amien hari ini karena Mega dijadwalkan hanya melakukan kegiatan internal partai. Tapi, Megawati ternyata urung hadir ke Lenteng Agung dari yang dijadwalkan semula pukul 13.00 WIB. Lebih lanjut, Pramono menjelaskan sebenarnya pihak Megawati juga menginginkan pertemuan dengan seluruh Pimpinan MPR untuk membicarakan persoalan yang sekarang dihadapi bangsa. Ya, Presiden seumpamanya mengundang makan malam atau duduk bareng dengan seluruh Pimpinan MPR, katanya. Bahkan, Pramono menganggap inisiatif lebih baik dari Presiden, walaupun bisa juga dari kedua belah pihak. Alasannya, yang saat ini menjadi sorotan dan sumber keingintahuan masyarakat adalah pemerintah. Tentunya lebih baik dilakukan oleh Presiden, katanya. Mengenai kepastian pertemuan Amien-Mega, Pramono hanya bisa menjawab akan dilakukan dalam waktu dekat. Menurut dia, yang terpenting dari pertemuan itu adalah suasana untuk membuka ruang publik dalam pembicaraan dari hati ke hati. Di kantor Lenteng Agung sendiri, tidak ada yang memberikan pernyataan mengenai agena rapat yang biasa dilakukan tiap hari Selasa. Sejumlah pengurus yang hadir, antara lain, Sekjen DPP PDIP Sutjipto, Lukas Kaldegey, Pramono Anung, serta Mangara Siahaan, meski hanya hadir sebentar. (Dede Ariwobowo- Tempo News Room)