Komisi Pertahanan DPR Akhirnya Setujui Pembelian Panser
Reporter
Editor
Senin, 25 September 2006 21:20 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Meski awalnya menolak keras, akhirnya Komisi Pertahanan DPR menyetujui pembelian 32 panser VAB untuk pasukan Garuda XXIIIA dengan penunjukan langsung. Hal ini diungkapkan Ketua Komisi Pertahanan saat menutup rapat kerja dengan Menteri Pertahanan dan Panglima beserta jajarannya, Senin (25/9).“Komisi pertahanan menerima pembelian panser VAB tetapi dengan catatan,” ujar Ketua Komisi Pertahanan, Theo L Sambuaga. Komisi Pertahanan meminta agar pembelian 32 panser dari Renault truck ini dilakukan dengan memenuhi prosedur yang ada dan ketentuan yang berlaku. Selain itu Komisi Pertahanan mengharapkan pembelian dilakukan dengan transparan, akuntabel, menekan harga serendah mungkin dan mendapatkan kualitas yang baik. Komisi Pertahanan dalam rapat sebelumnya meminta agar pembelian itu dilakukan dengan cara tender terbuka. Mereka juga menilai harga panser yang semula dikatakan 700 ribu euro per buah terlalu mahal. Namun Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan Letjend Sjafrie Sjamsoeddin menjelaskan hasil kunjungannya dari Pabrik VAB di Perancis baru-baru ini. Dia menyatakan harga panser berkisar antara 500-600 ribu euro dan masih bisa ditawar. “Tanggal 27 mendatang akan ada penandatanganan dan masih terbuka untuk dilakukan penawaran,” ujar Sjafrie. Rencananya tim dari Renault truck, produsen panser ini akan datang ke Indonesia dan melakukan finalisasi harga dan hal-hal teknis lainnya. Sjafrie menyatakan Renault Truck memberikan harga panser VAB untuk jenis angkut personil adalah 580 ribu EURO tiap unitnya. Untuk jenis ambulance ditawarkan dengan harga 480 ribu EURO dan untuk panser VAB jenis komando ditawarkan dengan harga 600 ribu EURO. dian yuliastuti
Israel dan Hizbullah Baku Tembak, Kemlu Pastikan Kontingen Indonesia di Lebanon Aman
27 Oktober 2023
Israel dan Hizbullah Baku Tembak, Kemlu Pastikan Kontingen Indonesia di Lebanon Aman
Kementerian Luar Negeri Indonesia memastikan anggota kontingen Indonesia di Lebanon berada dalam keadaan aman di tengah eskalasi konflik Israel-Hizbullah.