TEMPO Interaktif, Jakarta:Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto mengandangkan personel pasukan perdamaian Kontingen Garuda XXIIIA setelah Pasukan Perdamaian PBB di Libanon memnuda keberangkatan mereka ke Libanon Selatan. "Sejak kami terima berita (penundaan), prajurit sudah kami kembalikan ke kesatuannya. Kasihan kan hamper satu bulan padahal latihan sudah selesai," kata Djoko di bandara Halim Perdanakusuma sebelum menyambut kepulangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dari Kuba, Selasa (19/9).Djoko mengatakan, Pasukan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Libanon (UNIFIL) menunda semua jadwal pemberangkatan pasukan dari Asia. UNIFIL, kata Djoko, masih kesulitan menempatkan pasukan perdamaian dari Eropa. Pasukan Garuda yang akan dikirim ke Libanon Selatan akan dikumpulkan lagi pada 8 Oktober mendatang ketika apel pemberangkatan. Tim awal (Tim Advance) dijadwalkan berangkat ke Libanon pada 10 Oktober. Tim ini akan mendiskusikan penempatan pasukan Indonesia dengan UNIFIL. Setelah itu, ia melanjutkan, tim advance akan mangatur lokasi barak dan pembagian tim pasukan Indonesia. Indonesia akan mengirim sekitar seribu personel TNI dari Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat, Marinir, dan Zeni Tempur AD. Pasukan tersebut bertugas menjaga zona damai dan melaporkan pelanggaran di zona kepada UNIFIL. OKTAMANDJAYA WIGUNA