Wiranto: Buat Apa Menyelundupkan Senjata di Sudan

Reporter

Selasa, 24 Januari 2017 23:23 WIB

Menko Polhukam Wiranto memberikan sambutan dalam acara sosialisasi Satgas Saber Pungli yang diadakan saat Car Free Day di kawasan Monas, Jakarta, 18 Desember 2016. Acara tersebut sebagai bentuk kampanye budaya antipungli di masyarakat. TEMPO/M Iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto membantah tuduhan Indonesia menyelundupkan senjata dari Sudan. Bahkan, ia menyebut tuduhan Sudan atas dugaan penyelundupan senjata oleh pasukan misi perdamaian Indonesia sebagai hal yang tak lazim.

"Tidak lazim. Buat apa polisi menyelundupkan senjata ketika mereka sudah punya senjata sendiri," ujar Wiranto saat dicegat di Istana Kepresidenan, Selasa, 24 Januari 2017.

Adapun 139 anggota kepolisian yang tergabung dalam pasukan perdamaian di Sudan ditahan oleh aparat setempat saat hendak meninggalkan Bandara Al Fashir, Darfur, Sudan, 20 Januari 2017. Alasannya, dari bagasi mereka, terdeteksi sejumlah senjata ilegal yang menurut Sudanese Media Center terdiri atas 29 senapan Kalashinikov, 6 senapan GM3, 61 handgun, dan amunisi dalam jumlah besar.

Baca juga:
Ryamizard: Kita Tidak di Kiri-Kanan, Pancasila di Tengah
Misteri Kematian Mahasiswa UII, Diare atau Dianiaya?


Wiranto melanjutkan bahwa ketidaklaziman lainnya dari dugaan Indonesia menyelundupkan senjata adalah isi-isi bagasi sudah dicek terlebih dahulu sebelum dikemas. Bahkan, kata Wiranto, sudah disegel dengan label khusus sehingga tidak mungkin Indonesia kemudian mencoba melakukan penyelundupan secara terang-terangan yang berujung ketahuan mesin X-ray

"Senjata itu pun ditemukan di dalam kotak lain (bukan resmi kontingen) dan dituding milik kami. Tentu saja kami membantah. Itu dari mana tidak tahu, siapa yang menaruh tidak tahu, tapi sudah terlanjur diperiksa," tutur Wiranto.

Baca juga:
Tampilan Baru Snapchat Bisa Batasi Penyebaran Berita Hoax
Megawati Dilaporkan ke Polisi karena Pidatonya di HUT PDI-P


Wiranto berharap perkara dugaan penyelundupan senjata ini segera diusut tuntas. Menurut dia, Pemerintah Indonesia telah mengirimkan tim investigasi untuk ikut menyelidiki dugaan penyelundupan itu serta mengutus perwakilan Kedutaan Besar untuk mendampingi para kontingen.

"Dari yang saya pahami dan pernah saya alami, tidak mungkinlah kontingen kita melakukan penyelundupan. Saya kira ini ada sesuatu yang harus diselesaikan karena menyangkut martabat bangsa Indonesia," tutur dia.

ISTMAN MP

Berita terkait

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

9 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

800.000 Orang Berisiko Hadapi Bahaya Ekstrem di Sudan

12 hari lalu

800.000 Orang Berisiko Hadapi Bahaya Ekstrem di Sudan

PBB telah memperingatkan bahaya yang akan menimpa setidaknya 800.000 warga Sudan ketika pertempuran semakin intensif dan meluas di Darfur.

Baca Selengkapnya

Jokowi Lepas Bantuan Kemanusiaan Rp 30 Miliar ke Palestina dan Sudan

29 hari lalu

Jokowi Lepas Bantuan Kemanusiaan Rp 30 Miliar ke Palestina dan Sudan

Presiden Jokowi melepas bantuan kemanusiaan pemerintah untuk Palestina dan Sudan.

Baca Selengkapnya

Hampir 5 Juta Warga Sudan Kelaparan

33 hari lalu

Hampir 5 Juta Warga Sudan Kelaparan

IPC menemukan hampir lima juta warga Sudan mengalami kelaparan karena dampak perang dan anjloknya produksi sereal

Baca Selengkapnya

BNPB Kirim Bantuan untuk Palestina dan Sudan: Masing-masing Rp 15,49 Miliar

37 hari lalu

BNPB Kirim Bantuan untuk Palestina dan Sudan: Masing-masing Rp 15,49 Miliar

Bantuan yang akan diberikan dari BNPB untuk Palestina dan Sudan, akan sampai pekan depan. Bantuan diambil dari dana siap pakai BNPB.

Baca Selengkapnya

Indonesia Beri Bantuan Kesehatan Senilai 1 Juta Dolar untuk Palestina dan Sudan

37 hari lalu

Indonesia Beri Bantuan Kesehatan Senilai 1 Juta Dolar untuk Palestina dan Sudan

Kesepakatan pemberian bantuan untuk Palestina dan Sudan dilakukan setelah pembahasan yang melibatkan berbagai kementerian dan lembaga terkait.

Baca Selengkapnya

Sudan Apresiasi Peran Baznas di Timur Tengah, Siap Kerja Sama Multibidang

42 hari lalu

Sudan Apresiasi Peran Baznas di Timur Tengah, Siap Kerja Sama Multibidang

Kesempatan kerja sama antara lain di bidang dakwah, pendidikan, kesehatan, kemanusiaan dan pengembangan institusi perzakatan.

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB Serukan Gencatan Senjata di Sudan sebelum Ramadan

55 hari lalu

Sekjen PBB Serukan Gencatan Senjata di Sudan sebelum Ramadan

Antonio Guterres menyerukan gencatan senjata dalam konflik di Sudan sebelum bulan suci Ramadan.

Baca Selengkapnya

SBY Termasuk Anggota Dewan Kehormatan Perwira yang Mengadili Prabowo dalam Kasus Penculikan Aktivis 1998

29 Februari 2024

SBY Termasuk Anggota Dewan Kehormatan Perwira yang Mengadili Prabowo dalam Kasus Penculikan Aktivis 1998

Prabowo dapat gelar Jenderal TNI Kehormatan dari Jokowi. Pada 1998, Dewan Kehormatan Perwira memberhentikannya dari TNI, SBY salah satu anggotanya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Didampingi Wiranto Lakukan Kunjungan Kerja ke Kalimantan Timur

28 Februari 2024

Jokowi Didampingi Wiranto Lakukan Kunjungan Kerja ke Kalimantan Timur

Presiden Jokowi lepas landas dengan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1, sekitar pukul 13.00 WIB menuju Kalimantan Timur

Baca Selengkapnya