TEMPO Interaktif, Solo:Gubernur Jawa Tengah, Mardiyanto, tak mau masuk penjara gara-gara salah mengelola dana rehabilitasi korban gempa. Lambannya pencairan dana bantuan, kata dia, karena prosesnya baru tahap pelelangan rekrutmen konsultan manajemen. "Lelang konsultan diperkirakan rampung pada Oktober," kata dia kemarin.Mardiyanto menjelaskan, konsultan manajemen diperlukan untuk membantu penyaluran bantuan sekaligus menjadi fasilitator kelompok masyarakat korban gempa. "Rekrutmen konsultan manajemen harus melalui lelang," ujarnya.Dia menegaskan, sebagai penanggung jawab rekonstruksi dan rehabilitasi tidak ingin masuk penjara karena terburu-terburu dalam membagikan dana bantuan. Sebab, anggaran untuk konsultan manajemen sendiri cukup besar, yaitu Rp 12 miliar. Fungsi mereka selain fasilitator dan pendamping kelompok masyarakat, juga pengawasan. "Ini dimaksudkan agar tidak terjadi penyimpangan. Saya tidak ingin dipenjara karena dianggap menyimpang. Jadi perlu hati-hati," katanya. Pembagian dana rekonstruksi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta juga sama, diperkirakan awal Oktober. "Dana baru bisa dicairkan setelah melalui beberapa syarat. Masyarakat korban gempa harus membentuk kelompok yang terdiri 8-15 orang," kata juru bicara Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Alex Syamhuri. Dia menjelaskan, hingga saat ini pembentukan kelompok belum dimulai. Rekrutmen tim pendamping dan konsultan juga belum terlaksana. “Prakiraan dana cair awal Oktober jika semuanya sudah siap," katanya.Total dana yang diterima pemerintah Yogyakarta Rp 749,795 miliar. Dana itu akan dikurangi Rp 20 miliar untuk ongkos konsultan. Selebihnya dibagi untuk 206.504 korban gempa yang rumahnya roboh dan rusak berat. Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul, Gendut Sudarto, mengatakan, untuk menentukan korban gempa yang berhak mendapat bantuan didasarkan pada sejumlah kreteria. Salah satunya warga korban gempa masih tinggil di tenda pengungsian."Kelompok-kelompok masyarakat yang dibentuk juga harus disesuaikan dengan kreteria penerima bantuan. Kreteria itu dibuat untuk mendahulukan korban gempa yang betul-betul mendesak segera dibantu," kata Gendut. IMRON ROSYID | SYAIFUL AMIN