120 LSM Dari 40 Negara Siap Tandingi Sidang IMF dan Bank Dunia

Reporter

Editor

Senin, 4 September 2006 01:24 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Koordinator Kampanye Utang International NGO Forum on Indonesian Development (INFID) Chris Wangkay mengatakan, 120 lembaga swadaya masyarakat dari 40 negara siap melakukan sidang tandingan untuk mengkritisi kebijakan Bank Dunia dan IMF yang diadakan di Singapura pada 14 - 19 September. "Kami akan menggelar work shop, seminar, konser, rally (demonstrasi)," kata Chris saat dihubungi Tempo, Minggu (3/8).Sidang tandingan itu, kata dia, akan dilaksanakan di Batam pada 15-17 September. Pada kesempatan itu akan dihadiri sebanyak 900 peserta yang mewakili 120 LSM dari 40 negara di dunia, seperti Amerika, Filipina, Indonesia, Malaysia, bangkok, hongkong, Korea, Amerika Utara, Eropa, Afrika, Afrika Latin, Belgia, dan Inggris.Dalam sidang tersebut, menurut Chris, sejumlah LSM itu akan membahas kebijakan yang diterapkan Bank dunia dan IMF selama ini. Misalnya tentang pemberantasan kemiskinan, perang terhdap korupsi dan tata kelola di dalam tubuh Bank Dunia sendiri.Dia mencontohkan, dalam kehidupan berdemokrasi di Bank Dunia belum terbentuk, buktinya Amerika bisa dengan leluasa menunjuk Paul Wolwitz sebagai Presiden Bank Dunia karena Amerika memiliki saham 17 persen di sana.Padahal, lanjut dia, Indonesia dan negara berkembang lainnya seharusnya dapat mengusulkan nama atau program yang akan dilakukan dengan pertimbangan negara tersebut memiliki populasi penduduk yang banyak atau penduduk miskin yang besar jumlahnya, meskipun hanya memiliki satu persen saham disana. "Jadi jangan hanya berdasarkan pemilikan saham saja," ujarnya.Selain itu, sejumlah LSM akan mengkritisi mengapa negara-negara berkembang selalu dijadikan objek proyek bank dunia dan alat untuk liberalisasi pasar.Kritik dan masukan yang sudah dirumuskan dalam sidang itu, rencananya akan dibawa dalam rapat Bank Dunia dan IMF pada tanggal 18 atau 19 di Singapura. "Kami sudah dapat ID untuk masuk ke sana. Kami harap disitu kami bisa menyampaikan masukan ini," ujarnya.Semula, sejumlah LSM ini akan melakukan aksi di Singapura, namun hal itu urung dilakukan karena pemerintah Singapura tidak mengizinkan demonstrasi yang jumlah pesertanya lebih dari lima orang. Jika tetap ada aksi demo, maka setiap demonstran harus membayar $ Sin 35 sampai $ Sin 40 per orang per hari. "Kalau begini tidak akan efektif," kata Chris.Oleh karena itu, Batam dipilih sebagai tempat sidang tandingan karena letaknya yang dekat ke Singapura dengan waktu perjalanan sekitar 30 sampai 40 menit.Menurut dia, INFID sudah berkoordinasi dengan aparat kemanan setempat dan sudah melayangkan surat pemberitahuan kepada Mabes Polri. "Inodnesia bisa dikatakan negara demkratis," katanya.Rini Kustiani, Tempo

Berita terkait

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

1 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

2 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

4 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

5 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

6 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

9 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

11 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

12 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

12 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

12 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya