Pemerintah Telah Prediksi Peningkatan Angka Kemiskinan
Reporter
Editor
Sabtu, 2 September 2006 20:55 WIB
TEMPO Interaktif, Nusa Dua:Pemerintah sudah memprediksi angka kemiskinan pada tahun 2006 bakal meningkat. Salah satu pemicunya adalah naiknya harga bahan pokok dan bahan bakar minyak. "Kita perhatikan bahwa harga beras, sebagai salah sat bahan pokok naik cukup tinggi," kata juru bicara Kepresidenan Andi Malarangeng di Nusa Dua, Sabtu.Padahal, kata dia, beras adalah bahan pokok yang menjadi belanja utama bagi orang miskin. Kalau belanja ini meningkat secara signifikan maka kategori orang tersebut akan berubah dari tidak miskin menjadi miskin. Oleh kerana itu, menurut Andi, angka kemiskinan yang meningkat ini hanyalah sementara. Hanya terjadi pada orang-orang yang berada di sekitar garis kemiskinan. "Yang kadang bisa naik dan kadang turun," kata Andi.Andi menegaskan bahwa jumlah kemiskinan itu bisa lebih banyak dari sekarang juga tidak ada bantuan langsung tunai (BLT). BLT adalah salah satu langkah yang diambil pemerintah untuk menekan meningkatnya jumlah orang miskin. "Kita berhasil menekan sehingga hanya naik sekitar 3,9 juta jiwa," tegas Andi saat ditanya wartawan sesusai mendampingi Presiden membuka Global Inter-Media Dialogue di Nusa Dua Bali.Kegagalan pemerintah dalam mengontrol harga beras juga mengambil bagian dalam menambah jumlah masyarakat miskin. Pemerintah akan berupaya menstabilisasi harga beras dengan meningkatkan produksi beras. Sehingga stock beras nasional dapat terpenuhi. Kenaikan harga beras ini menurut Andi disebabkan karena produksi beras tidak seimbang dengan konsumsi.Titis Setianingtyas