Indramayu Rugi Rp 98 Miliar Akibat Puso

Reporter

Editor

Selasa, 29 Agustus 2006 17:43 WIB

TEMPO Interaktif, Indramayu:Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengalami kerugian sekitar Rp 98 miliar akibat lahan pertanian yang mengalami puso. Kerugian ini belum termasuk dampak lain dari kekeringan pada sejumlah areal persawahan.Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu, Apas Fahmi, kerugian dihitung berdasarkan biaya produksi selama musim tanam. “Biaya produksi meliputi bibit, pupuk, dan ongkos tanam,” katanya, Selasa.Dia menjelaskan, nilai kerugian belum termasuk hilangnya hasil produksi di mana setiap hektare lahan tanaman padi diperkirakan menghasilkan Rp 14 juta. "Apabila petani kehilangan hasil produksi itu dihitung, nilai kerugian bisa lebih besar lagi," tuturnya. Areal tanaman padi yang mengalami puso, Apas mengatakan, mencapai 14.101 hektare. Sedangkan lahan pertanian yang mengalami kekeringan berat kurang lebih 5.929 hektare, kekeringan sedang seluas 2.997 hektare, dan kekeringan ringan mencapai 1.910 hektare.Apas menambahkan, kekeringan yang terjadi pada tahun ini tergolong cukup parah dibanding tahun-tahun sebelumnya. Salah satu faktornya adalah, adanya perubahan pola musim kemarau. "Selain itu juga adanya kemunduran musim tanam akibat bencana banjir awal 2006 lalu."Dia mengungkapkan, akibat kekeringan yang terjadi saat ini juga menyebabkan rawan pangan bagi sebagian petani. Untuk mengatasinya, pemerintah Indramayu sedang mengajukan bantuan ke pemerintah pusat maupun provinsi. “Bantuan akan akan langsung disalurkan kepada petani untuk memulai musim tanam berikutnya,” tutur Apas. IVANSYAH

Berita terkait

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

2 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

6 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

7 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

9 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

10 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

10 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

10 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

11 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

11 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

11 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya