TEMPO Interaktif, Batam:Menteri Kelautan dan Perikanan Freddy Numberi menegaskan pemerintah Indonesia menghentikan kerja sama lisensi bidang perikananan dengan Thailand karena selalu dirugikan soal penangkapan ikan."Nelayan Thailand itu nakal, kebanyakan menggunakan izin palsu dan fotokopi untuk menangkap ikan di perairan Indonesia," ungkap Freddy usai membuka Konferensi Nasional V Pesisir, Laut, dan Pulau-pulau Kecil di Batam, Selasa.Freddy berharap pemerintah segera dibangun industri bidang perikanan, sehingga nelayan bisa mengolah sendiri hasil tangkapan ikannya. Dengan cara ini pemerintah tidak hanya membuka lapangan kerja baru, tapi juga menambah devisa negara dari perikanan.Saat ini, menurutnya, sekitar 300 kapal ikan Thailand yang terdaftar mencari ikan di periaran Indonesia. Dia berjanji pada September 2006 nanti kapal Thailand tidak lagi yang beroparasi secara ilegal. Freedy menambahkan, kerusakan pesisir, laut dan pulau pulau kecil di Indonesia mencapai 15 persen. Target perbaikan hingga 2010 mencapai 10 juta hektare dan 2020 meningkat 20 juta hektare. Kerusakan paling parah adalah kerusakan terumbu karang.Gubernur Kepulauan Riau, Ismeth Abdullah, menjelaskan, 96 persen kawasan di Kepulauan Riau adalah perairan. Pihaknya akan mengembangkan pembangunan bidang industri maritim. " Pemerintah Daerah mencari mitra untuk mengembangkan industri perikananan itu," ungkap Ismeth kepada Tempo.Rumbadi Dalle