Gempa Aceh: Pengungsi Butuh Bantuan Tenda

Reporter

Sabtu, 10 Desember 2016 17:14 WIB

Pedagang sayuran melayani pembeli di Pasar Meureudu, Pidie Jaya, Aceh, 10 Desember 2016. Gempa bumi 6,4 SR meruntuhkan sebagian bangunan pasar ini. ANTARAHafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah pengungsi di Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Nanggoroe Aceh Darussalam berjumlah 45.329 jiwa. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan para pengungsi itu masih membutuhkan bantuan tenda, terutama tenda keluarga.

Menurut Sutopo, kebanyakan para pengungsi tak tinggal lama di tenda yang disediakan. Sebagian besar memilih kembali ke rumah untuk membersihkan dan menyelamatkan barang-barang. Tak jarang, pengungsi itu memilih tinggal di lokasi sekitar rumah.

"Tipikal masyarakat kita, pengungsi gempa tidak mau berlama-lama di tenda pengungsian‎," kata Sutopo di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Sabtu, 10 Desember 2016.

Menurut Sutopo, sebagian pengungsi lebih senang tinggal di lokasi yang dekat dengan rumahnya. Sehingga, bantuan tenda banyak dibutuhkan.

Berdasarkan informasi yang diterima tim tanggap darurat dari masyarakat, masih ada sekitar 700 warga di tiga dusun yang berbatasan dengan kecamatan Tringgadeng, Kabupaten Pidie Jaya, yang belum mendapatkan bantuan tenda.

Dari total 45.329 jiwa, sebanyak 43.613 jiwa mengungsi di Pidie Jaya. Sedang sebanyak 1.716 orang mengungsi di Bireun. Sutopo mengatakan jumlah pengungsi hingga hari ini bertambah dari hari sebelumnya. "Penambahan ini karena pendataannya lebih baik dan pendataan masih terus dilakukan."

Sutopo menambahkan data pengungsi seringkali fluktuatif. Pada malam hari, pengungsi sering bertambah. Namun, pagi sampai sore sering berkurang.

Adanya perbedaan data pada siang dan malam itu, kata Sutopo, karena masyarakat masih suka kembali ke rumahnya pada siang hari untuk melihat kondisi. Pada siang hari, sebagian masyarakat kembali untuk membersihkan rumah. Bahkan beberapa ada yang melakukan aktivitas sehari-hari. "Sehingga pada siang hari di pos-pos pengungsian tidak seperti jumlah pada malam hari," kata dia.

Hingga hari keempat pasca gempa, BNPB mencatat ada 157 ruko, 11.668 rumah, 64 masjid, dan 88 musala yang rusak. Rata-rata kerusakan, kata Sutopo, terjadi pada batas pondasi. "Bangunan yang rusak tadi belum dibangun sesuai dengan bangunan tahan gempa. Terutama rumah."

MAYA AYU PUSPITASARI


Berita terkait

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

1 hari lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

1 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

4 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

4 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

4 hari lalu

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

5 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

5 hari lalu

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

Garut alami gempa bumi belum lama ini. Daerah ini memiliki beragam destinasi wisata unggulan, antara lain Candi Cangkuang hingga Pantai Cijeruk.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

5 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

5 hari lalu

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

7 hari lalu

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

Badan Geologi ESDM membeberkan analisis tentang gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya