Jokowi Bertekad Selesaikan Sertifikasi Tanah pada 2025

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 6 Desember 2016 00:49 WIB

Presiden Joko Widodo menyampaikan kepada para kalangan usaha bahwa ekonomi Indonesia dipercaya oleh para investor besar dari luar negeri. Hal tersebut diungkapkan saat memberikan sambutan pada pembukaan Rapat Pimpinan Nasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Tahun 2016 di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis, 1 Desember 2016. istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo cukup geram dengan lambannya pembuatan sertifikat tanah di Indonesia. Saat ini, sertifikasi tanah baru mencapai 38 persen atau sekitar 46 juta hektare dari total keseluruhan 120 juta hektare.
“Bertahun-tahun hanya 46 juta hektare, tidak sampai 60 persen,” kata Jokowi di Balikpapan, Senin, 5 Desember 2016.

Jokowi bertekad pada 2025 sertifikasi tanah di Indonesia tuntas. Dia meminta Kementerian Agraria dan Tata Ruang menuntaskan sisa 74 hektare lahan yang belum bersertifikat, dengan menyelesaikan pengurusan setidaknya 5 juta sertifikat tiap tahunnya.

“Kerja siang malam, tahun depan bagi 5 juta sertifikat, selanjutnya 7 juta sertifikat hingga 9 juta sertifikat. Setidaknya sekali pertemuan membagi hingga 20 ribu lembar sertifikat,” ujarnya.

Untuk mempercepat, Jokowi mengatakan, Kementerian Agraria dan Tata Ruang diperkenankan merekrut 10 ribu juru ukur non-PNS yang bertugas di seluruh Indonesia. Lewat uji kompetensi, juru ukur ini nantinya yang bertugas memverifikasi tanah masyarakat yang akan dibuatkan sertifikat. “Tidak perlu PNS, nanti malah lama. Cukup rekrut juru ukur saja lewat uji kompetensi, cepat-cepatan,” ujarnya.

Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) diminta bekerja profesional dalam melayani pengurusan sertifikasi tanah masyarakat. Jokowi berjanji akan menindak tegas pihak BPN yang melakukan pungutan dalam pengurusan sertifikat.

Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil berjanji sertifikasi tanah masyarakat mampu dituntaskan pada 2025. Pembuatan sertifikat tanah masyarakat, kata dia, menjadi prioritas utama.
“Sertifikat tanah sangat penting untuk memberikan kepastian hukum dan jaminan kredit perbankan,” katanya.

Pada Senin, Kementerian membagikan 1.712 sertifikat tanah kepada masyarakat di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara yang tersebar di 13 kota/kabupaten.

Kalimantan Timur memiliki bidang tanah seluas 6.862.084 hektare, di mana 915.096 hektare atau 13,34 persen sudah terdaftar di Kantor BPN setempat. Adapun luasan bidang tanah belum terdaftar terdapat di kawasan hutan (4.948.984 hektare) dan non-hutan (998.004 hektare).

SG WIBISONO

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

6 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

10 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

13 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

16 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya