Ingin Nikmati Hari Tua, Warga Perumahan Tutup Akses Sekolah

Reporter

Senin, 5 Desember 2016 06:14 WIB

Warga melintasi papan yang ditempeli poster bertuliskan "Jogja Tidak Dijual" di Yogyakarta (17/10/). Seniman setempat memprotes kebijakan walikota Haryadi Suyuti yang dinilai mengkomersialisasikan ruang publik. TEMPO/Suryo Wibowo.

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kasus rebutan lahan akses jalan antara pihak sekolah Madrasah Tsanawiyah Muhammadyah Karangkajen Yogyakarta dengan warga perumahan elit Green House menjadi sorotan publik. Wali kota Yogyakarta Haryadi Suyuti kemudian membongkar paksa tembok perumahan elite Green House karena menghalangi ratusan siswa Madrasah Tsanawiyah Muhammadyah Karangkajen Yogyakarta bersekolah di hari perdananya, Senin subuh 4 Januari 2016.

Konflik sebenarnya sudah terjadi sejak tahun 2011 lalu atau sejak sekolah hendak membangun gedung baru yang berjarak 100 meter dari gedung lama. Banguna baru ini lebih masuk ke komplek perumahan elit itu dan harus melalui jalan perumahan. Mediasi pihak sekolah dengan warga perumahan elit yang dilakukan oleh pemerintah kelurahan dan kecamatan terus gagal hingga pemerintah kota turun tangan.

Informasi yang dihimpun Tempo, perumahan itu sebagian penghuninya merupakan pensiunan pegawai negeri dan swasta, pengusaha, karyawan swasta, dan pemborong. Tokoh warga perumahan Green House sekaligus Ketua RW 23 Wikan Danardono misalnya mengatakan dirinya seorang kontraktor.

Dalam kartu nama yang ditempel di pintu rumahnya, Wikan memiliki perusahaan bernama Optime yang berkenan dalam suplai barang perlengkapan kantor hingga perhotelan."Warga disini dari berbagai profesi," ujarnya.

Seorang warga lain yang rumahnya berhadapan langsung dengan muka sekolah, Joko, mengatakan pensiunan swasta bidang penerbitan. "Dulu saya beli tanah ini untuk tujuan ketenangan, kok malah berhadapan dengan seperti ini, ya pasrah saja," ujar Joko.

Rumah mewah Joko diapit dua rumah mewah lain. Ia mengatakan satu rumah dimiliki seorang pengusaha Jakarta yang datang jika hanya saat liburan dan satu lagi rumah yang dimiliki pensiunan bekas karyawan pengeboran minyak di luar Jawa.

Sebagai orang yang memiliki rumah langsung berhadapan dengan sekolah, Joko mengatakan sempat resah dengan perilaku siswa terutama jika terlibat perkelahian. "Mau tak mau karena di depan saya persis jadi khawatir ikut kena, padahal di sini mau tenang habiskan hari tua," ujarnya.

Joko, menuturkan pihak warga perumahan sebenarnya sudah mau patungan untuk membelikan sekolah lahan sebagai akses jalan asal tak melewati perumahan "Dulu tiap warga sudah mau patungan satu orang Rp 800-900 ribu untuk belikan lahan bagi sekolah, tapi sekolah membatalkan lagi," ujarnya. Saat itu dari 150 warga perumahan mau patungan untuk membeli lahan di belakang sekolah seluas 4 x 10 meter yang selama ini jadi jalur tikus siswa untuk masuk sekolah.

Warga pun menduga pihak sekolah menolak dibelikan lahan sebagai akses masuk karena dengan menumpang lewat di depan perumahan Green House, promosi sekolahnya menarik siswa jadi lebih punya daya jual.

PRIBADI WICAKSONO



Berita terkait

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

2 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

2 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

2 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

3 hari lalu

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

3 hari lalu

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

3 hari lalu

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.

Baca Selengkapnya

Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

5 hari lalu

Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

Yogyakarta dipilih sebagai tempat perhelatan HUT TNI AU karena merupakan cikal-bakal Angkatan Udara Indonesia.

Baca Selengkapnya

Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

5 hari lalu

Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Akui Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Pertemuan dengan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta

5 hari lalu

Alexander Marwata Akui Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Pertemuan dengan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengakui dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan pertemuan dengan eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Tunggal, Bus Pariwisata Terguling di Bantul Sebabkan Sejumlah Penumpang Luka

5 hari lalu

Kecelakaan Tunggal, Bus Pariwisata Terguling di Bantul Sebabkan Sejumlah Penumpang Luka

Bus pariwisata itu melaju dari arah Pantai Baron, Gunungkidul, menuju Bantul lewat jalur Siluk Imogiri yang dikenal cukup curam dengan jalan berkelok.

Baca Selengkapnya