Kasus Penipuan Dimas Kanjeng, Polisi Tangkap Pengusaha Emas  

Reporter

Rabu, 2 November 2016 23:01 WIB

Tersangka Dimas Kanjeng Taat Pribadi digiring petugas saat rekontruksi di padepokannya Desa Wangkal, Gading, Probolinggo, Jawa Timur, 3 Oktober 2016. Rekonstruksi yang menghadirkan Kanjeng Dimas dan sejumlah tersangka lain tersebut dilakukan untuk pengembangan pengusutan kasus pembunuhan Abdul Gani. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Surabaya - Terkait dengan kasus dugaan penipuan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, Kepolisian Daerah Jawa Timur menahan direktur perusahaan emas batangan, S.P. Ramanatan alias Vijei. Warga Indonesia keturunan India itu ditangkap di Jakarta.

"Kami tangkap kemarin malam di Jakarta," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Timur Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono, Rabu, 2 November 2016.

Dari pantauan Tempo, Vijei tiba di Polda Jawa Timur pada Rabu siang, sekitar pukul 13.30 WIB. Vijei langsung diperiksa penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Timur. Sampai Rabu petang, pemeriksaan Vijei masih berlangsung. "Yang bersangkutan masih kami periksa untuk mengetahui perannya," ujarnya.

Baca: Korban Dimas Kanjeng Ketakutan, dari Pengepul sampai Sultan

Argo menjelaskan, Vijei langsung ditetapkan sebagai tersangka setelah berhasil ditangkap. Vijei diduga menerima transfer uang Rp 2 miliar dari Suryono, salah satu sultan Padepokan Dimas Kanjeng. Informasi itu didapat dari keterangan lima saksi dan beberapa bukti. "Sejumlah dokumen mengarah ke sana," kata Argo.

Vijei, kata Argo, diketahui pernah menggelar pertemuan di Jakarta untuk menarik dan meyakinkan orang yang datang agar mau bergabung menjadi pengikut Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Dari pertemuan itu, para santri diharapkan menyetorkan uang mahar ke padepokan. "Untuk pemeriksaan selanjutnya, masih kami dalami," tuturnya.

Baca: Inilah Pemilik Rumah Penyimpan Bunker Uang Dimas Kanjeng

Argo menyebutkan Vijei pernah menggelar pertemuan di Hotel Merlynn Park di Jalan KH. Hasyim Azhari, Jakarta Pusat, pada Maret 2016. Dalam pertemuan itu, Vijei memesan 155 kamar. Untuk meyakinkan orang yang ikut dalam pertemuan, Vijei menghadirkan Taat Pribadi sebagai komisaris utama perusahaan miliknya. Selain itu, turut hadir perwakilan dari sebuah bank asing bernama Hanna Bank.

Saat ini, penyidik masih menelusuri kebenaran tentang adanya bank asing tersebut. "Penyidik sedang mencari dan memeriksa Hanna Bank dan Hotel Merlynn Park di Jakarta," kata Argo.

NUR HADI

Baca juga:
Kejaksaan Jadwalkan Periksa Dahlan untuk Kasus Mobil Listrik
Blusukan Ahok Ricuh, Djarot: Kalau Mau Tolak Saat Pemilihan

Berita terkait

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

9 jam lalu

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Dirtipidsiber Bareskrim Polri menyebut saat ini penyidik juga masih mengejar diduga pelaku berinisial S warga negara Nigeria.

Baca Selengkapnya

Kapolres Jakarta Timur Tak Tahu Bangunan Masjid Al Barkah Mangkrak

21 jam lalu

Kapolres Jakarta Timur Tak Tahu Bangunan Masjid Al Barkah Mangkrak

Pekerja di Masjid Al Barkah mengaku ada polisi yang pernah datang menanyakan proyek pembangunan rumah ibadah yang mandek itu.

Baca Selengkapnya

Begini Kondisi Bangunan Masjid Al Barkah yang Mangkrak Ditinggal Kontraktor

23 jam lalu

Begini Kondisi Bangunan Masjid Al Barkah yang Mangkrak Ditinggal Kontraktor

Kontraktor proyek Masjid Al Barkah tak kunjung menyelesaikan bangunan itu. Padahal pengurus masjid telah menyerahkan uang Rp 9,75 miliar.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

1 hari lalu

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

Seorang pejabat di Kemenperin menyalahgunakan jabatan untuk membuat SPK fiktif.

Baca Selengkapnya

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

6 hari lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

6 hari lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

7 hari lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

7 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

8 hari lalu

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.

Baca Selengkapnya

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

12 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya