TEMPO Interaktif, Jepara: Teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN ) asal Korea Selatan akan menjadi alternatif untuk PLTN Muria. Pembangkit yang berlokasi di Dukuh Lemah Abang, Desa Balong, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, itu sedang dalam proses pembangunan.Menurut juru bicara Pemerintah Kabupaten Jepara, Hadi Priyanto, teknologi itu akan dibangun di laut, sehingga hanya membutuhkan sekitar lima hektare tanah milik PT Perkebunan Nusantara IX. Lahan itu untuk kegiatan perkantoran dan perumahan karyawan.Menurut Hadi, ada empat negara yang telah menawarkan teknologi nuklirnya. Dari informasi yang diperoleh Hadi dari ahli nuklir Badan Tenaga Nuklir Arnold Y. Sutrisnanto, selain Korea Selatan, adalah Jepang, Prancis dan Amerika Serikat. PLTN Muria rencananya dibangun tahun 2010 hingga 2016, dengan kapasitas 3.000-4.000 megawatt. Untuk kepentingan itu, sekarang Bupati Jepara Hendro Martojo dan Ketua DPRD setempat Ahmad Marzuk berkunjung ke Korea Selatan. Mereka ke sana bersama sejumlah ahli nuklir dari Batan, pejabat pusat, dan anggota DPR-RI.Rencana pembangunan PLTN Muria masih pro dan kontra.Berbagai lembaga swadaya masyarakat seperti Green Peace, Wahana Lingkungan Hidup, dan Jaringan Advokasi Tambang, menolak proyek itu. Sebab mereka berpendapat bahwa teknologi sumber energi listrik dari nuklir memiliki potensi bencana yang membahayakan. Bandelan