KLHK Temukan Jejak Pembalakan Liar Baru di Bengkalis  

Rabu, 26 Oktober 2016 09:29 WIB

Sejumlah pondok dan kayu olahan para pelaku illegal logging yang telah dihancurkan oleh petugas tim operasi gabungan pemulihan keamanan cagar biosfer Giam Siak Kecil - Bukit Batu, Propinsi Riau, 25 Oktober 2016. Sebanyak 13 pondok pembalakan liar (illeggal Logging) berhasil dihancurkan. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menemukan jejak perambah dan pembalakan liar di kawasan hutan Cagar Biosfir Giam Siak Kecil (GSK), Bengkalis, Riau lewat pantauan udara hari Selasa, 25 Oktober 2016. Dari gambar yang diambil, tampak tenda milik pelaku dan kanal-kanal jalur kayu ilegal yang sudah ditutup dalam operasi gabungan.

Selain itu, Direktur Jenderal Penegakan Hukum KLHK Rasio Ridho Sani mengatakan, di kanan-kiri kanal, masih ada sisa-sisa log kayu yang belum terangkut. “Tim gabungan yang terdiri atas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau, Balai Penegakan Hukum Sumatera, Kepolisian Resor Bengkalis, dan Komando Distrik Militer Bengkalis telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi pembalakan liar,” ucapnya dalam keterangan tertulis, Selasa, 25 Oktober 2016.

Tim telah menutup kanal sepanjang 1.000 meter serta memusnahkan pondok-pondok ilegal dan 230 meter kubik kayu olahan hasil illegal logging selama Oktober 2016. "Operasi yang dilakukan sejak 2014 telah menutup 21 jalur kayu ilegal dan memusnahkan 1.500 hektare kebun sawit di kawasan hutan," ujarnya.

Rasio menuturkan masih terdapat 205 kepala keluarga yang merambah 867 hektare di dalam kawasan GSK. Pemerintah telah melakukan upaya hukum terhadap para pelaku. Sebanyak tiga kasus hasil penyidikannya sudah lengkap (P-21) pada 2015.

Selain itu, kata Rasio, pemerintah telah mengirim surat peringatan, melakukan sosialisasi, serta mencari dukungan tertulis dari lembaga adat melayu, lembaga swadaya masyarakat, dan organisasi pemuda dan keagamaan agar para perambah meninggalkan kawasan hutan.

Menurut Rasio, penegakan hukum di kawasan hutan GSK menjadi prioritas. Alasannya, lahan seluas 705.271 hektare ini sebagian besar rawa gambut yang mudah terbakar. "Bila ada aktivitas ilegal, itu akan menjadi faktor paling mudah yang menyebabkan kebakaran hutan.”

Di samping itu, cagar biosfir ini merupakan habitat satwa liar, di antaranya gajah, beruang madu, harimau sumatera, dan rusa. Selain itu, di sana tumbuh beberapa jenis flora, seperti giam serta 195 jenis tumbuhan, pohon, semak, dan epifit.

AHMAD FAIZ




Berita terkait

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

42 hari lalu

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

KLHK menetapkan empat orang tersangka perusakan lingkungan Taman Nasional Karimunjawa pada Rabu, 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

KLHK Sita 55 Kontainer Berisi Kayu Ilegal di Pelabuhan Teluk Lamong

43 hari lalu

KLHK Sita 55 Kontainer Berisi Kayu Ilegal di Pelabuhan Teluk Lamong

Sebanyak 767 meter kubik kayu ilegal dilindungi merupakan jenis ulin, meranti, bengkirai, dan rimba campuran. Datang dari Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

14 Februari 2024

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat mengoptimalkan bank sampah untuk pembersihan alat kampanye Pemilu 2024. Berfokus ke pemlilahan sampah.

Baca Selengkapnya

Amerika Terinspirasi Pengendalian Kebakaran Hutan Desa Tuwung

24 Januari 2024

Amerika Terinspirasi Pengendalian Kebakaran Hutan Desa Tuwung

Layanan Kehutanan Amerika berencana mengadopsi skema hutan sosial dari Kalimantan Tengah untuk pengendalian kebakaran hutan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB, Bambang Hero, Digugat Perusahaan Pembakar Hutan, KontraS Desak Pengadilan Tolak

17 Januari 2024

Guru Besar IPB, Bambang Hero, Digugat Perusahaan Pembakar Hutan, KontraS Desak Pengadilan Tolak

KontraS meminta PN Cibinong menolak gugatan perusahaan pembakar hutan PT JJP terhadap Guru Besar IPB, Bambang Hero Saharjo.

Baca Selengkapnya

Menteri Siti Nurbaya Banggakan Keberhasilan Pengendalian Perubahan Iklim

14 Januari 2024

Menteri Siti Nurbaya Banggakan Keberhasilan Pengendalian Perubahan Iklim

KLHK menyatakan Indonesia terus menunjukkan komitmen dalam upaya pengendalian perubahan iklim global dengan tetap menjaga kepentingan bangsa.

Baca Selengkapnya

KLHK Sebut ACCC Bentuk Komitmen Asia Tenggara Atasi Perubahan Iklim

13 Desember 2023

KLHK Sebut ACCC Bentuk Komitmen Asia Tenggara Atasi Perubahan Iklim

KLHK memandang ACCC sebagai bentuk komitmen tegas Asia Tenggara untuk mengambil tindakan dalam mengatasi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Lahirkan Bayi Jantan di Way Kambas Lampung, Ini Profil Badak Delilah

26 November 2023

Lahirkan Bayi Jantan di Way Kambas Lampung, Ini Profil Badak Delilah

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya kembali merilis kabar kelahiran badak jantan di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bakal Bangun Pabrik Gula di Papua, Amran: 1 Juta Hektare Lahan Sudah Siap

10 November 2023

Pemerintah Bakal Bangun Pabrik Gula di Papua, Amran: 1 Juta Hektare Lahan Sudah Siap

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan dua alasan pembangunan pabrik gula di Papua.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ingatkan Perusahaan Tambang untuk Perbaiki Lahan Bekas Penambangan

18 September 2023

Jokowi Ingatkan Perusahaan Tambang untuk Perbaiki Lahan Bekas Penambangan

Jokowi akan mengecek langsung satu per satu jika ada yang tidak memperbaiki lahan bekas pertambangannya.

Baca Selengkapnya