Akan Ada Pabrik Semen, Karst Karawang Selatan Terancam Punah

Minggu, 23 Oktober 2016 18:51 WIB

Sejumlah penambang batu kapur berusaha menjatuhkan bongkahan kapur di kawasan karst di Desa Tamansari, Karawang, Jawa barat (20/8). Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mizwar, beberapa waktu lalu resmi menutup lokasi penambangan yang tidak memiliki izin. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Karawang - Keberadaan goa alam dan mata air di kawasan karst wilayah Karawang selatan, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, terancam punah karena pemerintah daerah setempat memberi sinyal dikeluarkannya izin pertambangan di kawasan tersebut.

Sekretaris Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Kabupaten Karawang Wawan Setiawan, di Karawang, Minggu, 23 Oktober 2016, mengatakan, salah satu pabrik semen yang berlokasi di Kabupaten Bekasi telah memiliki lahan lebih dari 400 haktare di kawasan karst Karawang selatan.

Pabrik semen bernama PT Jui Shin Indonesia itu telah menyampaikan permohonan izin ke pemerintah untuk melakukan kegiatan pertambangan di kawasan karst seluas 400 hektare tersebut.

Baca juga: Artis Porno Mengaku Ditawari Trump Rp 130 Juta untuk Kencan

Informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, dari luas lahan sekitar 400 hektare yang merupakan kawasan karst Karawang selatan dan dimohonkan untuk ditambang, Pemerintah Kabupaten Karawang hanya akan mempertahankan lahan seluas 5 hektare.

Di dalam lahan seluas 5 hektare tersebut terdapat gua alam dan mata air. Pemerintah Kabupaten Karawang meminta lahan itu dipertahankan karena akan menjadikannya sebagai destinasi wisata.

Simak juga: Di Bawah Guyuran Hujan, Ahok Ikut Buka Jakarta Marathon

Wawan mengakui goa alam dan mata air yang berada di kawasan karst wilayah Karawang selatan itu saat ini masih dalam penguasaan PT Jui Shin Indonesia. Karena itu, Pemerintah Kabupaten Karawang dan PT Jui Sin kini sedang melakukan adu tawar.

"Jika PT Jui Shin Indonesia bersedia menyerahkan goa alam dan mata air ke Pemkab Karawang, kemungkinan akan diberikan izin lingkungan untuk perusahaan itu," katanya.

Ia menyatakan, pada dasarnya izin pertambangan merupakan wewenang Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Tapi izin dari Pemprov Jawa Barat baru bisa dikeluarkan setelah keluar izin lingkungan dari pemerintah kabupaten setempat.

"Memang iIzin lingkungan PT Jui Shin Indonesia sudah disampaikan ke Pemkab Karawang," kata dia.

Baca juga: Al-Maidah 51, Kemenag: Awliya Diterjemahkan Sesuai Konteks

Dikatakannya, pabrik semen PT Jui Shin Indonesia memang telah memohon izin eksploitasi batu kapur di wilayah Karawang Selatan. Perusahaan itu membutuhkan batu kapur sebagai bahan baku semen. Permohonan izin yang disampaikan PT Jui Shin itu ialah untuk lahan lebih dari 400 haktare di kawasan karst Karawang selatan.

Simak juga: Merasa Difitnah Soal Al-Maidah, Penerbit Ini Lapor Polisi

Sementara itu, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana sebelumnya meminta Pemerintah Provinsi Jawa Barat tidak mengeluarkan izin usaha pertambangan di wilayah Karawang selatan. Sebab, wilayah Karawang selatan banyak goa alam berusia jutaan tahun dan mata air.

Menurut dia, jika kawasan Karawang selatan dibabat untuk keperluan industeri semen, dikhawatirkan bakal terjadi kerusakan lingkungan.

Baca juga: Ini Tempat Resepsi Pernikahan Sandra Dewi dengan Harvey Moeis

Ratusan masyarakat Karawang yang tergabung dalam Koalisi Melawan Tambang juga sempat mendesak agar pemerintah daerah setempat menyelamatkan kawasan karst di wilayah Karawang selatan.

Koordinator Koalisi Melawan Tambang, Daud Catur, mengatakan, kawasan karst Pangkalan dan areal pegunungan Sanggabuana di sekitar wilayah Karawang selatan harus diselamatkan dari berbagai jenis kegiatan penambangan.

Simak juga: Minta Ahok Ditangkap, Ribuan Orang Berunjuk Rasa di Padang

Dua wilayah tersebut merupakan bagian terpenting di Karawang, berfungsi sebagai daur hidrologi. Jika kawasan tersebut hancur, maka akan berdampak besar terhadap kehidupan warga Karawang.

"Ancaman terbesar lainnya ialah rusaknya goa-goa alam dan hutan di wilayah Karawang selatan. Dengan begitu akan mengganggu ekosistem setempat," katanya.

ANTARA

Berita terkait

Ketahuan Memainkan Suara Caleg, Lima Anggota PPK di Karawang Diberhentikan oleh KPU

54 hari lalu

Ketahuan Memainkan Suara Caleg, Lima Anggota PPK di Karawang Diberhentikan oleh KPU

KPU Karawang menemukan bukti dan pengakuan terjadinya pemindahan perolehan suara dari satu caleg ke caleg lainnya.

Baca Selengkapnya

Karawang Terbitkan Perda Anti Knalpot Brong, Hukumannya Penjara dan Denda Puluhan Juta

14 Januari 2024

Karawang Terbitkan Perda Anti Knalpot Brong, Hukumannya Penjara dan Denda Puluhan Juta

Pemerintah dan polisi terus menekan penggunaan knalpot brong di Kabupaten Karawang.

Baca Selengkapnya

UMK 2024 Kota Bekasi Rp 5,34 Juta Tertinggi di Indonesia, Kalahkan Karawang

30 November 2023

UMK 2024 Kota Bekasi Rp 5,34 Juta Tertinggi di Indonesia, Kalahkan Karawang

UMK Bekasi sebesar Rp 5.34 juta mengalahkan UMK Karawang yang selama ini selalu memecahkan rekor menjadi upah minimum tertinggi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mendulang Daratan untuk Hadang Abrasi dan Pengikisan Lahan

31 Oktober 2023

Mendulang Daratan untuk Hadang Abrasi dan Pengikisan Lahan

Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java membantu sekelompok masyarakat pesisir Karawang membuat daratan dan menyelamatkan desa dari abrasi

Baca Selengkapnya

Polres Karawang Periksa Pejabat Pemkab yang Diduga Aniaya Wartawan

28 September 2022

Polres Karawang Periksa Pejabat Pemkab yang Diduga Aniaya Wartawan

Dua orang wartawan diduga dianiaya dan disekap oleh pejabat di Pemerintahan Kabupaten Karawang

Baca Selengkapnya

Bahlil: Kalau Perusahaan Tak Perhatikan Lingkungan, Izin Berpeluang Dicabut

11 Januari 2022

Bahlil: Kalau Perusahaan Tak Perhatikan Lingkungan, Izin Berpeluang Dicabut

Bahlil mengapresiasi masukan dan saran dari berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang mengingatkan tentang isu lingkungan.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Kampus Unsika Karawang Jalan Terus Seiring Dugaan Korupsi Disidik

29 Agustus 2021

Pembangunan Kampus Unsika Karawang Jalan Terus Seiring Dugaan Korupsi Disidik

Kepala Kejaksaan Negeri Karawang Martha Parulina Berliana sebelumnya menyampaikan pihaknya hingga kini masih mendalami kasus dugaan korupsi itu.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 di Karawang Tembus 19.474 Orang, 642 Meninggal

30 Mei 2021

Kasus Covid-19 di Karawang Tembus 19.474 Orang, 642 Meninggal

Sesuai dengan data Dinas Kesehatan Karawang, hingga Sabtu malam, 29 Mei 2021 jumlah kumulatif kasus Covid-19 mencapai 19.474.

Baca Selengkapnya

Karawang Tak Lagi Sediakan Hotel Buat Lokasi Isolasi Pasien Covid-19, Sebab...

26 Mei 2021

Karawang Tak Lagi Sediakan Hotel Buat Lokasi Isolasi Pasien Covid-19, Sebab...

Kabupaten Karawang, Jawa Barat, tidak lagi menyediakan hotel sebagai tempat isolasi bagi para pasien Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peziarah Gunung Sanggabuana Karawang Izin ke Toilet Lalu Hilang

21 Mei 2021

Peziarah Gunung Sanggabuana Karawang Izin ke Toilet Lalu Hilang

Seorang peziarah makam Ki Sapujagat di Gunung Sanggabuana, Kabupaten Karawang, hilang selama hampir 24 jam. DItemukan di jurang.

Baca Selengkapnya