Tommy Soeharto (kanan) berbincang dengan Ketua Dewan Pembina DPP Partai Golkar Akbar Tandjung saat kampanye calon ketua umum jelang Musyawarah Nasional Luar Biasa (munaslub) Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, 13 Mei 2016. TEMPO/Johannes P. Christo
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang mengatakan putra Presiden RI kedua Soeharto, Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) saat ini sudah bukan merupakan politikus Partai Golkar lantaran sudah menjadi Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya.
"Secara legal pak Tommy sudah masuk Partai Berkarya dan meninggalkan Golkar," ujar Badaruddin di Jakarta, Senin, 17 Oktober 2016.
Badaruddin yang juga merupakan mantan politikus Golkar menekankan di dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) Partai Golkar tertulis jelas bahwa ketika seorang kader Golkar menjadi pengurus partai lain, maka keanggotaannya di Golkar gugur dengan sendirinya.
Dia membeberkan sebagian besar pengurus Partai Berkarya merupakan mantan kader Golkar. Badaruddin menyebut Golkar adalah partai tempat sebagian besar pengurus Partai Berkarya menimba ilmu politik.
"Jadi sebagian besar dari kami pernah berguru di Golkar," jelas dia.
Partai Berkarya sendiri merupakan penggabungan dari Partai Nasional Republik dan Partai Beringin Karya. Pada Senin hari ini, 17 Oktober 2016, Menteri Hukum dan HAM secara resmi mengeluarkan surat keputusan pengesahan badan hukum Partai Berkarya.
Selain sejumlah politisi Golkar, turut tampil nama mantan Politisi Partai Nasdem yang pernah menjabat Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno di jajaran fungsionaris Partai Berkarya. Tedjo ditunjuk menjadi Ketua Dewan Pertimbangan partai.
Partai Berkarya saat ini dipimpin oleh Ketua Umum Neneng A. Tutty, Wakil Ketua Umum Yockie Hutagalung, dan Sekjen Badaruddin Andi Picunang.