Pengikut Dimas Kanjeng Bukan Santri, Ini Penjelasan MUI

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Rabu, 28 September 2016 06:55 WIB

Ilustrasi Penipuan

TEMPO.CO, Probolinggo - Pejabat Majelis Ulama Indonesia (MUI) merasa risih jika pengikut Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi disebut sebagai santri. “Jangan disebut santri karena padepokan tersebut bukan pondok pesantren dan tidak ada aktivitas pendidikan seperti di pondok pesantren,” kata Ketua MUI Jawa Timur, Abdusshomad Buchori, saat dihubungi, Selasa, 27 September 2016.

Menurut Abdusshomad, penyebutan santri pada pengikut Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi tersebut kurang sesuai. “Ini bisa merugikan dunia pesantren khususnya di Jawa Timur,” katanya. Abdusshomad mengatakan, sebagaimana laporan MUI Kabupaten Probolinggo, MUI Jawa Timur akan membentuk tim gabungan melibatkan MUI Probolinggo untuk mengkaji ajaran atau amalan yang diajarkan Taat pada pengikutnya.

Baca:
Ratusan Pengikut Dimas Kanjeng, Cuma 20 Periksa Kesehatan

Mario Mengaku Rugi Rp 7 M, Deddy Corbuzier: Hebat Banget!


Menurut Abdusshomad, ada sejumlah bacaan amalan, wirid, atau salawat yang menurut MUI kurang sesuai syariat Islam. Apalagi bacaan itu bertujuan untuk menggandakan uang dengan cara yang tidak benar. MUI Jawa Timur juga akan melaporkan masalah ini ke MUI Pusat. Sebabnya, pengikut padepokan ini tersebar di seluruh Indonesia. “Kami akan kaji dulu sebelum mengeluarkan rekomendasi maupun fatwa,” katanya.

Taat Pribadi, 46 tahun, ditangkap Kepolisian Daerah Jawa Timur dibantu Kepolisian Resor Probolinggo dalam penggerebekan besar-besaran, Kamis, 22 September 2016. Taat diduga menjadi otak pembunuhan dua bekas pengikutnya yang mayatnya ditemukan di dua tempat yang berbeda, yakni di Probolinggo, Jawa Timur, Februari 2016; dan Wonogiri, Jawa Tengah, April 2016.

Selain Taat Pribadi, polisi juga menetapkan sembilan orang lainnya, yakni eksekutor maupun orang yang turut serta membantu pembunuhan berencana tersebu, sebagai tersangkat. Sejumlah orang lainnya yang terlibat pembunuhan masih buron. Selain mengusut kasus pembunuhan, polisi juga menyelidiki dugaan penipuan dengan modus penggandaan uang yang dilakukan Taat.

Baca: Diduga Menyimpang, MUI Kaji Ajaran Padepokan Dimas Kanjeng

Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang berlokasi di Dusun Cengkelek, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Probolinggo, Jawa Timur, berdiri sejak 2005. Taat Pribadi oleh para pengikutnya dipercaya memiliki kemampuan untuk menggandakan uang dengan syarat pengikutnya menyerahkan mahar sejumlah uang jutaan rupiah dan membaca amalan atau wirid.

Ribuan pengikut Taat Pribadi tersebar di seluruh Indonesia. Tak hanya masyarakat biasa, sejumlah tokoh nasional juga ada yang menjadi pengikut Taat. Salah satunya adalah eks politikus Partai Golkar yang juga anggota Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia dan bekas Anggota DPR, Marwah Daud Ibrahim. Marwah pun kini menjadi Ketua Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi.

Adapun Tempo masih berupaya menghubungi Marwah maupun pengacara Taat Pribadi untuk mengklarifikasi tuduhan MUI Jawa Timur soal ajaran mereka yang janggal itu.

ISHOMUDDIN


Baca juga: Mario Mengaku Rugi Rp 7 M, Deddy Corbuzier: Hebat Banget!

Berita terkait

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

4 jam lalu

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

Polisi berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan pada kasus mayat dalam koper

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

9 jam lalu

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

Polisi masih mendalami identitas pria yang diduga sebagai pelaku pembunuhan dalam kasus mayat dalam koper itu.

Baca Selengkapnya

Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

13 jam lalu

Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

TPNPB-OPM menyatakan bertanggung jawab atas pembunuhan seorang polisi Bripda Oktovianus Buara di Distrik Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan.

Baca Selengkapnya

Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan

21 jam lalu

Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan

Kasus mayat dalam koper yang ditemukan warga di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi pada Kamis, 25 April 2024 menemui titik terang.

Baca Selengkapnya

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

1 hari lalu

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

Seorang pria warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Daegu, Korea Selatan setelah menikam rekan senegaranya hingga tewas dan melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

5 hari lalu

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

Polda Metro Jaya mendalami dugaan pembunuhan dalam kasus penemuan mayat dalam koper yang ditemukan di Bekasi.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

6 hari lalu

Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

Polda Metro Jaya mengungkap identitas mayat dalam koper yang ditemukan di semak belukar di Jalan Kalimalang, Desa Sukadanu, Cikarang Barat, Bekasi

Baca Selengkapnya

Penemuan Mayat Wanita di Pulau Pari, Karin Dibunuh karena Minta Tambahan Biaya Kencan

6 hari lalu

Penemuan Mayat Wanita di Pulau Pari, Karin Dibunuh karena Minta Tambahan Biaya Kencan

Polisi mengungkap kasus penemuan mayat wanita di dermaga Pulau Pari, Kepualuan Seribu, Jakarta

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

7 hari lalu

Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

Para tersangka sepakat akan menjalankan rencana pembunuhan terhadap wanita itu saat malam takbiran.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

7 hari lalu

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.

Baca Selengkapnya