TEMPO.CO, Jakarta - Gempa bumi berkekuatan 5,7 Skala Richter (SR) dengan kedalaman 22 km dan berpusat di 63 km arah barat laut Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat Senin pagi menyebabkan Gunung Rinjani dengan puncak Barujari meletus pada pukul 11.50 WITA.
Guncangan gempa dirasakan oleh masyarakat di Desa Sembalun di sekitar lereng Gunung Rinjani dengan intensitias 3 MMI. Hal inilah yang kemudian menyebabkan tekanan dari dalam perut Gunung Rinjani sehingga menimbulkan letusan.
Berdasarkan laporan dari Pos Pengamatan Gunung Rinjani PVMBG, secara visual letusan tidak terdeteksi karena tertutup kabut. Sedangkan, berdasarkan pantauan satelit Himawari dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada pukul 11.50 WIB terdeteksi distribusi awan ke arah selatan. Kemudian, pada pukul 13.00 WIB hingga 15.00 WIB, abu vulkanik itu menyebar ke Tenggara-Barat Laut di Lombok bagian selatan.
Baca: Debu Gunung Baru Jari, Bandara Lombok Ditutup
Akibatnya, sebaran abu vulkanik itu masuk hingga Bandara Internasional Lombok. Hal ini menyebabkan otoritas bandara dan Kementerian Perhubungan memutuskan untuk menutup operasional Bandara Internasional Lombok terhitung mulai Senin sore pukul 16.55 WITA hingga Selasa pukul 10.00 WITA.
Baca: Sesar Flores Pecah Penyebab Gempa di Bali-Lombok-Sumbawa
"Penutupan dilakukan dengan pertimbangan keselamatan penerbangan karena pilot tidak dapat secara visual mendeteksi VA setelah periode sunset," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan tertulisnya, Senin, 1 Agustus 2016.
Adapun pertimbangan lain dari penutupan sementara tersebut, karena adanya material abu vulkanik dapat menganggu mesin pesawat terbang. Sutopo mengatakan aktivitas vulkanik Gunung Rinjani masih normal. Sementara itu, pengamatan secara visual oleh PVMBG hingga pukul 17.30 WIB tidak terlihat adanya kepulan asap di puncak kawah. "Tidak ada peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Rinjani," katanya.
Sutopo menghimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas pendakian atau berkunjung di dalam radius 1,5 km dari kawah Gunung Rinjani dengan puncak Barujari yang terletak di dalam kaldera Rinjani.
GHOIDA RAHMAH
Berita terkait
Ratusan Relawan Dikerahkan Bersihkan Sampah Gunung Rinjani
10 Desember 2016
Para relawan itu ditargetkan bisa membersihkan sampah di Plawangan Sembalun dan Plawangan Senaru.
Baca SelengkapnyaMeletus, Ratusan Wisatawan di Gunung Rinjani Akan Dievakuasi
28 September 2016
Balai Taman Nasional Gunung Rinjani mengirim tim untuk mengevakuasi ratusan wisatawan yang masih berada di atas gunung.
Baca SelengkapnyaDebu Gunung Baru Jari Diperkirakan Jatuh di Bandara Lombok
27 September 2016
Tinggi letusan mencapai sekitar 2.000 meter.
Baca SelengkapnyaPakar Gunung Berapi Indonesia & Prancis Teliti Rinjani Purba
5 Maret 2016
Sebaran sulfur Gunung Rinjani melebihi dashyatnya Gunung Tambora.
Baca SelengkapnyaPengungsi Gunung Egon Keluhkan Minimnya Air Bersih
22 Januari 2016
Anak-anak di pengungsian mulai menderita sakit gatal-gatal.
Baca SelengkapnyaLetusan Gunung Rinjani Mulai Didominasi Material Pijar
11 November 2015
Tipe letusan Gunung Barujari, anak Gunugn Rinjani condong strombolian.
Baca SelengkapnyaErupsi Anak Rinjani, Bandara Lombok Kembali Ditutup
11 November 2015
Erupsi anak Gunung Rinjani yang makin meningkat membuat Bandara Internasional Lombok kembali ditutup hingga Kamis pagi.
Baca SelengkapnyaLava Gunung Rinjani Sudah Turun ke Danau Segara Anak
9 November 2015
Azhar menyebutkan ada sebelas desa di sekitar kaki Rinjani yang diwaspadai kemungkinan terkena aliran lahar.
Baca SelengkapnyaAnak Gunung Rinjani Meletus, AirAsia Tutup Hari Ini
5 November 2015
AirAsia menawarkan dua opsi kepada penumpang untuk pengubahan jadwal penerbangan karena anak Gunung Rinjani meletus.
Baca SelengkapnyaEfek Abu Gunung Rinjani, Wapres India Tertahan di Bali
4 November 2015
Ansari berada di Pulau Dewata dalam rangka kunjungan kenegaraannya di Indonesia.
Baca Selengkapnya