Sesar Flores Pecah Penyebab Gempa di Bali-Lombok-Sumbawa  

Reporter

Senin, 1 Agustus 2016 14:01 WIB

Kepala dusun Gol, Thoibi Mukti membersihkan puing-puing rumahnya yang rusak, di desa Medana, Lombok Utara, akibat gempa 5,4 skala richter yang terjadi pada hari Sabtu (22/6), pukul 13.42 WITA. TEMPO/Supriyantho Khafid

TEMPO.CO, Bandung - Gempa yang mengguncang deretan Pulau Bali, Lombok, dan Sumbawa, Senin pagi, 1 Agustus 2016, diakibatkan pecahnya sesar atau patahan aktif Flores. Lindu berkekuatan magnitudo 5,7 itu merusak seratus rumah di Kecamatan Pekat, Nusa Tenggara Barat.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan pecahnya sesar tersebut karena dorongan lempeng Indo-Australia dari arah selatan. “Selain menyusup, lempeng itu mendorong ke utara,” katanya saat dihubungi Tempo, Senin, 1 Agustus 2016.

Daryono mengibaratkan kejadian itu seperti kue atau styrofoam yang didorong tangan ke bidang pembatas lalu benda tersebut terangkat hingga akhirnya patah. Lindu pun terjadi pada pukul 06.40 WIB atau 07.40 Wita.

Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa yang terjadi sesuai pemutakhiran itu berkekuatan magnitudo 5,7. Pusat gempa berada di daratan, terletak pada koordinat 8,23 Lintang Selatan dan 117,85 Bujur Timur.

Lokasi tersebut berjarak sekitar 63 kilometer arah barat laut Kota Dompu, Nusa Tenggara Barat, dengan kedalaman 22 kilometer. Dari peta kejadian gempa BMKG, sumber gempa tampak berada di sebelah barat Gunung Tambora dan dekat dengan daerah Pekat.

Berdasarkan lokasi pusat gempa dan kedalamannya yang tergolong dangkal, kata Daryono, gempa berasal dari aktivitas sesar aktif, bukan akibat subduksi lempeng. Sesar aktif yang dimaksud adalah sesar naik Flores yang populer disebut sebagai Flores Back Arc Thrust.

Jalur sesar tersebut membentang di dasar laut Bali hingga Flores yang berarah barat-timur, paralel dengan busur kepulauan. Sesar ini dikenal sangat aktif karena merupakan hunjaman balik dari bekerjanya sistem subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia.

Berdasarkan laporan sementara yang diperoleh BMKG dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Nusa Tenggara Barat, gempa tersebut mengakibatkan 40 rumah rusak berat dan 60 rumah rusak ringan di Kecamatan Pekat. Dari beberapa foto terlihat dinding-dinding rumah warga yang berupa susunan batu bata ataupun batako rontok.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Top 3 Tekno: Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Prakiraan Cuaca BMKG, World Water Forum Bali

3 jam lalu

Top 3 Tekno: Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Prakiraan Cuaca BMKG, World Water Forum Bali

Topik tentang gempa tektonik bermagnitudo 3,5 mengguncang kuat wilayah Sumedang menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Hujan Melanda Sebagian Kota Besar, Waspadai Banjir Rob di Pesisir Jateng

22 jam lalu

BMKG Prakirakan Hujan Melanda Sebagian Kota Besar, Waspadai Banjir Rob di Pesisir Jateng

Sirkulasi siklonik membentuk daerah konvergensi yang mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan.

Baca Selengkapnya

Cara dan Syarat Daftar Sekolah Kedinasan STMKG 2024, Lulus Jadi PNS BMKG

1 hari lalu

Cara dan Syarat Daftar Sekolah Kedinasan STMKG 2024, Lulus Jadi PNS BMKG

Pendaftaran sekolah kedinasan STMKG BMKG tersedia sebanyak 120 formasi.

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Sumber Dekat Gempa Merusak 2023

1 hari lalu

Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Sumber Dekat Gempa Merusak 2023

Gempa dirasakan di wilayah Sumedang utara dan selatan dengan skala intensitas gempa III - IV MMI.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Antara Banyuwangi dan Gunung Marapi, Respons Pemkab dan Aksi BMKG

2 hari lalu

Top 3 Tekno: Antara Banyuwangi dan Gunung Marapi, Respons Pemkab dan Aksi BMKG

Top 3 Tekno Berita Terkini didominasi artikel mengenai aktivitas peledakan di tambang emas yang menggetarkan kawasan pantai Pulau Merah, Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini Cuaca BMKG, Wilayah Provinsi Mana Bakal Diguyur Hujan Lebat Hari Ini?

2 hari lalu

Peringatan Dini Cuaca BMKG, Wilayah Provinsi Mana Bakal Diguyur Hujan Lebat Hari Ini?

Peringatan dini cuaca BMKG yang diperbarui pada Kamis siang lalu menyebut Sumatera Barat dan Kalimantan Timur ada di antaranya. Simak selengkapnya.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Hujan, Suhu Udara, Kelembapan Udara

2 hari lalu

Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Hujan, Suhu Udara, Kelembapan Udara

Prediksi cuaca dari BMKG menyebutkan Jakarta pagi ini cerah berlanjut cerah berawan sepanjang siang dan malam nanti. Bagaimana dengan Bodetabek?

Baca Selengkapnya

Cegah Banjir Lahar Lebih Besar, BMKG Modifikasi Cuaca Sumbar per Hari Ini

2 hari lalu

Cegah Banjir Lahar Lebih Besar, BMKG Modifikasi Cuaca Sumbar per Hari Ini

BMKG akan menyemai awan hujan sebelum memasuki wilayah bencana banjir lahar Marapi. Volume endapan erupsi di puncak Marapi masih 1,3 juta meter kubik

Baca Selengkapnya

Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

2 hari lalu

Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

Banjir bandang dari Gunung Singgalang menghantam Galudua, Koto Tuo Ampek Koto, Kabupaten Agam, Sumbar. Apa arti galodo bagi suku Minangkabau?

Baca Selengkapnya

Aktivitas Tambang Emas Ganggu Wisata Pulau Merah Banyuwangi di Top 3 Tekno

3 hari lalu

Aktivitas Tambang Emas Ganggu Wisata Pulau Merah Banyuwangi di Top 3 Tekno

Top 3 Tekno Kamis pagi ini, 16 Mei 2024, dipuncaki artikel dari perusakan lingkungan oleh aktivitas tambang emas di Tumpang Pitu, Banyuwangi.

Baca Selengkapnya