Usut Tudingan Freddy, Kepala Polri Minta Boy Temui Haris Kontras

Reporter

Editor

Budi Riza

Jumat, 29 Juli 2016 17:50 WIB

Petugas kepolsian berbincang dengan Freddy Budiman saat gelar perkara pabrik narkoba di Ruko Taman Palem, Jakarta Barat, 14 April 2015. Narkoba tersebut diedarkan hingga Belanda dan Pakistan. Pengungkapan ruko pabrik ekstasi ini bermula dari ditangkapnya kaki tangan Freddy. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian memerintahkan Kadiv Humas Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar menemui aktivis Kontras, Haris Azhar, terkait dengan tulisan dan pengakuan terpidana mati Freddy Budiman.

Dalam testimonial kepada Haris, Freddy mengaku menyetor uang dari bisnis narkoba kepada pejabat penegak hukum.

"Saya sudah tugaskan Pak Kadiv Humas (Boy Rafli) untuk bertemu Pak Haris Azhar, informasi tepatnya seperti apa," kata dia di Jakarta, Jumat, 29 Juli 2016.

Tito mengatakan tulisan Haris Azhar, yang beredar secara viral sejak semalam, belum jelas kebenarannya. Tulisan itu menyebutkan ada unsur Polri dan Badan Nasional Narkotika terlibat dalam peredaran narkotik di Tanah Air.

Tito mengatakan pertemuan Boy Rafli dengan pegiat hak asasi manusia ini bisa mengungkap informasi soal itu, termasuk identitas pejabat dan bukti pendukung lainnya.

Tito mengaku sudah membaca tulisan Haris Azhar, yang merupakan hasil testimonial terpidana narkoba Freddy Budiman. Pada Jumat dinihari tadi, Freddy telah menjalani eksekusi hukuman mati di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan Cilacap, Jawa Tengah.

Mantan Kepala Polda Metro Jaya itu berjanji akan menindaklanjuti dan mendalami jika Haris Azhar memiliki data lengkap.

"Tapi kalau hanya data seperti viral itu, kami bisa terjemahkan dan bisa kami dalami," tutur Tito.

Namun Tito juga mengatakan ada kemungkinan pengakuan Freddy kepada Haris sebagai alasan untuk menunda eksekusi.

Tito menjelaskan, cerita yang dituturkan Haris Azhar tidak dapat dijadikan dasar penyelidikan polisi karena sifatnya hanya informasi.

"Bukan namanya kesaksian yang bisa dijadikan alat bukti," kata Tito.

ANTARA

Berita terkait

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

1 hari lalu

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

Dari total sabu yang berhasil diamankan, Polres Metro Jakarta Barat berhasil menyelamatkan sebanyak 51.480 jiwa dari dampak buruk narkoba.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

1 hari lalu

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.

Baca Selengkapnya

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

2 hari lalu

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.

Baca Selengkapnya

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

3 hari lalu

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

Pilkada 2024 digelar pada 27 November agar paralel dengan masa jabatan presiden terpilih.

Baca Selengkapnya

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

3 hari lalu

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

Tito Karnavian mengingatkan KPU tentang potensi pidana jika terjadi kebocoran data pemilih Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

3 hari lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

4 hari lalu

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

Mendagri mengingatkan agar KPU melindungi keamanan data pemilih untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

4 hari lalu

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

Mendagri Tito Karnavian mengatakan sebelumnya memang ada wacana yang muncul untuk mempercepat pelaksanaan Pilkada.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

4 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

4 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya