Pemerintah Pusat dan Provinsi Harus Turun ke Sidoarjo

Reporter

Editor

Minggu, 18 Juni 2006 01:53 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah pusat dan provinsi harus segera membantu mengatasi luapan lumpur panas di Kabupaten Sidoarjo. Pemerintah Kabupaten Sidoarjo saat ini tidak mampu mengatasi masalah itu.“Sumber daya manusia dan peralatan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo sangat terbatas,” kata Agusman Efendi, Ketua Komisi Energi dan Sumber Daya Mineral, Lingkungan Hidup, Riset dan Teknologi DPR RI kepada Tempo di Jakarta, kemarin.Departemen Pekerjaan Umum, ujar Agusman, harus segera turun tangan, terutama terkait soal pengairan dan pembersihan lumpur. Setiap harinya 5.000 meter kubik lumpur keluar dan membanjiri Kabupaten Sidoarjo. “Upaya untuk menutup sumur memerlukan alat berat yang mobilisasinya butuh waktu. Jadi harus ada program-program jangka pendek untuk mengatasi luapan lumpur,” ujarnya.Selain itu, kata Agusman, harus ada upaya dari pemerintah dan BP Migas untuk mengatasi semburan itu sendiri. Soal penyebab luapan lumpur dapat disimpulkan kemudian oleh tim investigasi yang ditunjuk oleh Komisi VII.Senin lalu Komisi VII DPR RI sudah memanggil BP Migas, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, dan Lapindo Brantas Inc. berkaitan dengan luapan lumpur itu. Hasilnya, penanganan dari Lapindo Brantas Inc. dan pemerintah harus dilakukan sebaik dan secepat mungkin.Kurniasih Budi

Berita terkait

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

3 menit lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

2 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

3 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

4 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

8 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

10 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

12 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

27 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

29 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

30 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya