Soal Calon Wakil Ahok, NasDem Konsisten Heru  

Reporter

Editor

Sugiharto

Senin, 25 Juli 2016 12:14 WIB

Warga menyerahkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) saat memberi dukungannya di Posko Teman Ahok di Kuningan City, Jakarta, 11 Maret 2016. Gubenur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) telah memilih Kepala BPKAD DKI, Heru Budi Hartono sebagai pasangan Wakil Gubernurnya. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Partai NasDem menyatakan bahwa konsistensi sangat penting dalam politik. Dukungan terhadap pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Heru Budi Hartono dipandang sebagai wujud setia kepada jalur yang sudah disepakati sejak awal.

“NasDem mengeluarkan Surat Keputusan Ahok-Heru mengikuti apa yang selama ini sudah mendapat dukungan rakyat lewat 1 juta KTP,” kata Ketua NasDem Martin Manurung via pesan singkat kepada Tempo hari ini, Senin, 25 Juli 2016. “Jadi penggunaan kata ‘ngotot’ oleh Tempo menjadi tidak tepat.”

Martin menanggapi berita Tempo soal keinginan Partai Golkar mengajukan Ahok-Djarot Saiful Hidayat, sedangkan NasDem tetap ingin Ahok-Heru, berjudul: ‘Cawagub Ahok: Golkar Ingin Djarot, NasDem Ngotot Pilih Heru.’

Menurut Martin, justru pihak yang ingin mengganti calon wakil gubernur yang bisa disebut ‘ngotot.’ Di lain pihak, dia meneruskan, NasDem konsisten mendukung Ahok-Heru lewat jalur pencalonan apapun, perorangan atau melalui partai politik. “Politik yang konsisten itu mudah-mudahan memberikan contoh budaya politik baru di Indonesia,” ujar pria kelahiran 1978 ini.

NasDem adalah partai yang pertama menyokong Ahok-Heru, lantas disusul Partai Hanura dan Golkar. Belakangan Golkar ingin mengganti Heru dengan Djarot, Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang kini menjabat Wakil Gubernur DKI. Keinginan Golkar ini bersamaan dengan beredar kabar bahwa Presiden Joko Widodo menginginkan pasangan Ahok-Djarot yang dicalonkan via partai oleh PDIP. Tapi, PDIP belum memutuskan.

Baca: Mega Panggil Risma, Ahok kepada Pers: Jangan Cari Gosip

Menurut beberapa politikus PDIP, peluang Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini masih tinggi untuk diajukan sebagai calon penantang ahok. Apalagi dengan hasil survei teranyar SMRC bahwa Risma, yang selama ini menolak bicara soal Pilkada DKI, menangguk 26 persen jika dihadapkan dengan Ahok (58,4 persen).

Simak pula:
Kalau Dipilih Jadi Calon Gubernur, Ini Nazar Sandiaga Uno
Dikelola DKI, Uang Bau TPST Bantargebang Rp 500 Ribu
Korban Vaksin Lapor Polisi, Pengacara Rumah Sakit Senang
Kerugian Kebakaran Bengkel Sepeda Motor di Jalan Fatmawati Rp 1 M



JOBPIE SUGIHARTO

Berita terkait

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

1 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

2 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

5 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

5 hari lalu

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

Upaya Koalisi Prabowo merangkul rival politiknya dalam pemilihan presiden seperti PKB dan Partai Nasdem, berbahaya bagi demokrasi.

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

7 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

36 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

36 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Ogah Komentar Soal Aliran Dana Rp 40,1 Juta ke Partai NasDem

42 hari lalu

Syahrul Yasin Limpo Ogah Komentar Soal Aliran Dana Rp 40,1 Juta ke Partai NasDem

JPU KPK dalam dakwaannya menyatakan bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menggunakan uang sebesar Rp 40.123.500 untuk kepentingan NasDem.

Baca Selengkapnya

Istilah Efek Ekor Jas dalam Pemilu, Bagaimana Terjadi Anomali di Pemilu 2024?

43 hari lalu

Istilah Efek Ekor Jas dalam Pemilu, Bagaimana Terjadi Anomali di Pemilu 2024?

Dalam konteks Pemilu, efek ekor jas mengacu ke bagaimana keputusan pemilih pada satu posisi pemilihan bisa pengaruhi hasil dari posisi pemilihan lain.

Baca Selengkapnya

Ketua NasDem Malaysia Balik Menuding PPLN Kuala Lumpur Lobi Partai Politik untuk Menambah Pemilih KSK

44 hari lalu

Ketua NasDem Malaysia Balik Menuding PPLN Kuala Lumpur Lobi Partai Politik untuk Menambah Pemilih KSK

Ketua Partai NasDem Malaysia Tengku Adnan mengatakan usulan menambah jumlah pemilih Kotak Suara Keliling atau KSK datang dari PPLN Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya