Heboh Polisi Jujur: Seladi Pilih Memulung Ketimpang Suap

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Selasa, 24 Mei 2016 07:50 WIB

Bripka Seladi. facebook.com

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Ade Komarudin mengaku terkesan atas kerja keras dan kejujuran anggota Satuan Polisi Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Malang Brigadir Kepala Seladi. Brigadir Seladi memilih menjadi pemulung ketimbang menerima suap. "Beliau tidak sungkan menjadi pemulung sampah sebagai penghasilan tambahan di luar jam dinasnya," ujar Ade di Kompleks Parlemen Senayan, Senin, 23 Mei 2016.

BACA: Ketua DPR Minta Bripka Seladi Tidak Meniru Briptu Norman

Ade mengatakan apa yang dilakukan anggota kepolisian yang saat ini bertugas di Unit Administrasi Satuan Lalu Lintas Polres Kota Malang itu memberikan contoh teladan kepada masyarakat. "Padahal bisa saja beliau mendapat penghasilan tambahan dengan menerima suap terkait dengan pekerjaannya membantu masyarakat yang ingin pembuatan surat izin mengemudi lebih cepat," katanya.

BACA JUGA
Geger Daging Manusia Dijadikan Kornet, Ini Penampakannya
Wah, Pemerintah Larang Nikahi Brondong, Begini Alasannya


Menurut Akom, ia salut Seladi memilih mengutamakan kejujuran. Ini juga dipandang sebagai wujud dari revolusi mental. Yang dilakukan Seladi, kata Akom, tidak mudah dijalankan, mengingat banyaknya godaan suap di sekitarnya. Karena itu, pihaknya pun berinisiatif mengundang Seladi ke parlemen untuk makan siang dan menerima penghargaan tersebut.

Selama menjalankan tugasnya, Seladi mengklaim tak pernah menerima suap. "Selama 16 tahun bertugas, ya tidak pernah terima suap, baik uang, makanan, atau apa pun," tutur Seladi.

Seladi melakukan pekerjaan sebagai pemulung sejak 2004. Dia terbiasa memulung setelah mengerjakan tugasnya di Polres Kota Malang. "Biasanya, setelah piket malam atau setelah jam 6 sore, saya keliling cari sampah dan bawa ke rumah."

BACA: Selain Bripka Seladi, Badrodin: Yang Jadi Tukang Ojek Ada

Seladi mengaku membutuhkan penghasilan tambahan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anaknya. Seladi pun tak malu dan tidak masalah dalam melakoni pekerjaannya sebagai pemulung. "Saya mohon maaf, lebih mudah dan lebih baik jadi pemulung, itu pilihan saya."

Seladi bercerita, semula ia mengumpulkan sampah di sekitar Markas Polresta. Awalnya dia mengantongi Rp 25 ribu. Aktivitas mengumpulkan barang bekas dilakukan setelah berdinas mengatur lalu lintas atau tes pengemudi di unitnya. Mengayuh sepeda angin, dia pulang ke Gang 6 Nomor 44, Kelurahan Gadang, Kota Malang. Barang bekas itu dikumpulkan di rumah dan dipilah.

BACA: Bripka Seladi Pilih Pungut Sampah Ketimbang Hidup dari Pungli

Lantas, sejak dua tahun lalu, seorang teman pengepul barang bekas meminjamkan gudang penyimpanan barang bekas kepada Suladi. Gudang tersebut hanya berjarak selemparan batu dari unit SIM di Jalan Wahidin, Kota Malang, tempat dia bekerja. Gudang itu menjadi tempat penyimpanan seluruh barang bekas. Aneka jenis barang bekas, seperti kertas, karton, botol, dan plastik, tertata rapi.

BACA JUGA
Duh, Adegan Suami-Istri Disiarkan Live, Penonton Bisa Coba
Dea Mirella: Aku Hancur, Menangis Tiap Dengar Suara Bayi


Setiap hari, dia mengantongi uang hasil penjualan barang bekas sekitar Rp 75 ribu. Sedangkan barang bekas tersebut didapatnya dari sampah Stasiun Kereta Api Kota Malang. Sampah berasal dari penumpang kereta sepanjang perjalanan kereta jarak jauh Jakarta-Malang, Bandung-Malang, dan Yogyakarta-Malang. Sampah-sampah itu dibungkus kantong plastik hitam, lantas dipindah ke gudang.

Selepas dinas, dia memilah barang bekas tersebut sesuai jenisnya. Setelah dipilah, barang bekas itu dijual ke sejumlah pengepul yang lebih besar. "Buat apa malu? Yang penting halal," katanya.

Seladi juga dikenal jujur. Dia menolak pemberian warga yang mengikuti uji SIM. Dia menganggap pemberian itu merupakan suap yang tabu diterimanya. Menurut Seladi, kadang peserta ujian grogi saat mengikuti tes sehingga selalu gagal. "Saya tolak pemberian itu dengan halus. Kalau memaksa ya saya salurkan ke masjid atau anak yatim," ujar bapak tiga anak ini.

Seladi akan memasuki masa pensiun Februari 2017. Dia masih punya tanggungan utang ke koperasi di Polres Malang Kota. Sampai saat ini, dia masih mengangsur utang tersebut. "Setelah pensiun, saya masih harus mengangsurnya," tutur Seladi.

EKO WIDIANTO








Advertising
Advertising












Berita terkait

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

1 hari lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

1 hari lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

2 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

2 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

2 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

2 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

3 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

3 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

3 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya