Curhat Menteri Susi Kala Asal Usulnya Dipertanyakan Purnawirawan

Reporter

Sabtu, 14 Mei 2016 15:36 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. ANTARA/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti kesal dan bingung, mengapa nama dan asal usulnya disebut-sebut salah seorang jenderal dalam acara Silaturahmi Purnawirawan TNI/Polri serta Organisasi Masyarakat Keagamaan dan Kepemudaan di Balai Kartini, Jakarta, Jumat, 13 Mei 2016. Acara itu digelar Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyusul isu adanya sejumlah kegiatan yang digelar terkait dengan kebangkitan komunisme. "Ini dunia sudah gila, ngapain juga saya disebut-sebut," kata Susi dalam percakapannya dengan Tempo, Sabtu, 14 Mei 2016.

Seperti diketahui, dalam acara yang digelar Menteri Ryamizard dengan Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat dan Organisasi Masyarakat Anti-Partai Komunis Indonesia tersebut dibahas soal munculnya bahaya laten komunisme baru dan cara mewaspadainya. "Bahaya laten ini benar. Saya enggak mau dibilang enggak ada. Kalau dianggap begitu terus, bisa bahaya," ucap Ryamizard dalam acara tersebut di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Jumat, 13 Mei 2016.

SIMAK: Ryamizard: Mereka Bilang Tak Ada, Jangan-jangan Dia Komunis

Ryamizard berharap maraknya isu bangkitnya PKI ini tidak membuat negara terpecah. Keributan yang terjadi akibat hal itu ia anggap bisa merusak persatuan negara. "Ini kalau ada hasut sana dan hasut sini nanti ada pertumpahan darah. Mari, kita hidup damai. Ini orang ribut bisa merusak negara," ujarnya.

Ryamizard pun mencurigai pihak yang menganggap PKI tidak ada dan menduga mereka yang beranggapan seperti itu adalah komunis. "Jadi kita patut mencurigai mereka yang bilang enggak ada (PKI). Mungkin dia yang komunis," tutur Ryamizard.

Sebelumnya, dugaan bangkitnya PKI beberapa waktu lalu menjadi polemik di kalangan tokoh politik dan masyarakat. Tudingan tersebut muncul terkait dengan adanya kegiatan diskusi, pemutaran film, dan penerbitan buku. Adanya kegiatan-kegiatan tersebut diduga akan memberi pengaruh negatif dalam upaya penyelesaian tragedi 1965 yang dilakukan pemerintah Indonesia.

Dalam acara itu, Ketua DPP Persatuan Purnawirawan TNI AD Letnan Jenderal (Purn) Suryadi mengatakan ada kegamangan mengenai sikap pemerintah bahwa orang yang memberontak mau difasilitasi untuk diadakan rekonsiliasi nasional. Suryadi mempertanyakan anggaran untuk memfasilitasi kegiatan tersebut.

SIMAK: Kesal Susi Ditekan Purnawirawan Soal Kapal Asing, Susi: Lebih Baik Saya Mundur

Menurut dia, pemerintah saat ini telah mempunyai kekuatan besar untuk membiayai dan memfasilitasi kegiatan tersebut. Suryadi mengklaim para pemimpin di pemerintahan banyak yang tidak jelas asal usulnya. “Gubernur Lemhanas siapa sih dia? Dari mana asal usulnya? Siapa sih yang tahu Menteri Susi itu siapa? Ada yang tahu? Anaknya siapa? Bapaknya siapa?” kata Suryadi.

Gubernur Lemhanas yang dimaksud Suryadi adalah Letnan Jenderal Purnawirawan Agus Widjojo yang kebetulan Ketua Pengarah Simposium Nasional Tragedi 1965. Simposium itu mengusulkan perlunya rekonsiliasi nasional.

SIMAK: Tahan 700 Kapal Asing, Menteri Susi: Saya Keras Kepala

Susi mengaku mendengar dan melihat tayangan televisi soal acara itu. Menteri asal Pangandaran, Jawa Barat, itu akhirnya menyampaikan kekesalan dan protesnya dalam bahasa Jawa yang lebih-kurang artinya berikut ini. “Purnawirawan ini gila? Apa orang bayaran? Ngomong bapakku siapa? Anakku siapa? Di Balai Kartini. Dunia mulai gila.”

Susi mengaku akan melontarkan protesnya juga kepada Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu terkait dengan acara itu. Secara khusus, Susi menuturkan ingin menjawab pertanyaan purnawirawan yang menanyakan asal usulnya. Susi menyebutkan orang tuanya merupakan tokoh masyarakat Pangandaran. Ia mengatakan ayahnya bernama Haji Achmad Karlan dan ibunya adalah Hajjah Suwuh Lasminah yang berasal dari Jawa Tengah.

Susi, yang lahir pada 15 Januari 1965 di Pangandaran, mengaku punya kakek buyut bernama Haji Ireng. Orang tua Susi adalah saudagar sapi dan kerbau serta taat mengaji. "Bapak-ibu saya membangun Masjid Agung Pangandaran dan membiayai sekolah-sekolah Muhammadiyah hingga dapat menggratiskan biaya pendidikan," ucap Susi. “Kalau nuduh, lebih tepat antek kapitalis, wong anakku sekolah di Amerika, ha-ha-ha...."

WAHYU MURYADI




Berita terkait

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

33 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

33 hari lalu

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

34 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

18 Februari 2024

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

Berita terkini bisnis pada siang ini dimulai dari Susi Pudjiastuti yang mengingatkan soal program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

18 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

Melalui kicauannya di media sosial X, Susi Pudjiastuti mengaku lebih setuju subsidi BBM dialihkan untuk makan siang gratis anak-anak di sekolah.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Tolak Keras Rencana Ekspor Benih Lobster: Ini Program Hulurisasi

8 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Tolak Keras Rencana Ekspor Benih Lobster: Ini Program Hulurisasi

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menolak keras rencana pemerintah membuka kembali keran ekspor benih lobster atau benur.

Baca Selengkapnya

Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Begini Kondisinya Saat Ini

6 Februari 2024

Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Begini Kondisinya Saat Ini

TPNPB-OPM menyatakan belum melepaskan pilot Susi Air lantaran pemerintah Indonesia dan pemerintah Selandia Baru belum mau berbicara dengan mereka.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Bantah akan Bebaskan Pilot Susi Air Besok

6 Februari 2024

TPNPB-OPM Bantah akan Bebaskan Pilot Susi Air Besok

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) membantah akan membebaskan pilot Susi Air besok

Baca Selengkapnya

Respons Susi Pudjiastuti soal Dugaan Suap SAP Jerman ke Pejabat KKP: Sedang Saya Cari Tahu

16 Januari 2024

Respons Susi Pudjiastuti soal Dugaan Suap SAP Jerman ke Pejabat KKP: Sedang Saya Cari Tahu

Susi Pudjiastuti buka suara soal dugaan suap dari SAP, perusahaan software berbasis di Jerman, kepada pejabat KKP.

Baca Selengkapnya

Laut Cina Selatan Disebut dalam Debat Capres, Tahukah Sekarang Bernama Laut Natuna Utara?

10 Januari 2024

Laut Cina Selatan Disebut dalam Debat Capres, Tahukah Sekarang Bernama Laut Natuna Utara?

Laut Cina Selatan disebut dalam debat capres lalu. Berikut alasan pemerintah Indonesia bersikeras menyebutnya sebagai Laut Natuna Utara.

Baca Selengkapnya